Mohon tunggu...
Siti Aisyah S.Pd M.Pd.
Siti Aisyah S.Pd M.Pd. Mohon Tunggu... Mahasiswa - Penulis

Pegiat Literasi, Seorang Pengajar di Kampus Swasta, Menjadi Abdi Desa, Ibu rumah Tangga dan Pegiat Literasi dengan CItati Google schoolar, dan Penulis Artikel Ilmiah

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Sebanyak 145 Daftar Penerima Beras di Desa Itterung

2 November 2023   09:35 Diperbarui: 2 November 2023   09:44 79
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumentasi Bantuan Pangan Non Tunai - Dok. pribadi

Kemiskinan tidak bisa dipungkiri menjadi salah satu sektor perekonomian yang kian memburuk ditengah musim kemarau yang berkepanjangan kini. Musim Kemarau yang sudah berlangsung beberapa bulan terakhir membuat beberapa kalangan di desa maupun kalangan perkotaan mengalami krisis ekonomi, khususnya krisis air bersih dan pangan. 

Krisis air bersih dan pangan membuat beberapa kalangan petani tidak bisa melakukan sistem tanam kembali padi dan berbagai tanaman pengganti beras lainnya seperti jagung, ubi jalar dan lainnya. Musim kemarau yang berkepanjangan ini selain mengakiatkan hal tersebut juga, menjadikan harga beras mengalami peningkatan tajam dan sangat mahal, yang dahulunya harga 8 ribu rupiah per liter menjadi harga 13 ribu sampai 15 ribu untuk harga beras kepala.

Adapun bantuan beras yang ada, adalah bantuan pangan yang langsung disebarkan melalui kerjasama dengan bulog di daerah tersebut, sehingga kualitas bantuan pangan yang diterima warga berkualitas tinggi. 

Tingginya harga beras tersebut, menjadikan bantuan beras yang berasal dari kementerian sosial ini sangat ditunggu-tunggu oleh warga penerima manfaat beras dan bantuan pangan dari pemerintah yang tergabung dalam program BPNT (Bantuan Pangan Non Tunai).

Bantuan Pangan Non Tunai ini khususnya di Desa Itterung ini yang terdiri atas 145 Penerima manfaat. Dimana kalangan-kalangan warga yang menerima rata-rata warga yang terdiri atas kepala rumah tangga perempuan, beserta warga yang tidak memiliki lahan yang luas dalam menggarap pertanian dan menghasilkan beras, sehingga bantuan pangan non tunai ini menjadi hal yang selalu ditunggu-tunggu oleh masyarakat penerima manfaat. 

Jumlah yang relatif besar ini menjadi sorotan kita sebagai hal yang perlu diperhatikan kesejahteraannya guna mendukung program pemerintah dalam pengentasan kemiskinan dan lainnya. Pengentasan kemiskinan melalui program pemerintah ini terdiri ats 145 warga dimana jumlah warga di desa tersebut adalah kurang lebih sebanyak 2500 an warga. 

Antusiasme warga dari berbagai kalangan untuk penerimaan beras ini ternyata tidak menjadikan warga untuk sennatiasa ada sikap untuk pantang menyerah dan hanya menunggu uluran pemerintah. Namun Program pemerintah dalam pengentasan kemiskinan melaluui BPNT, PKH, BLT dan lainnya sebagai cara lain dalam membantu warga dalam pemenuhan kebutuhan pokoknya yang tidak bisa dipenuhi secara penuh oleh keluarga tersebut. 

warga diharapkan mampu untuk memanfaatkan bantuan dari pemerintah dalam pemenuhan kebutuhan hidup dan kesejahteraan masyarakat Desa. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun