Mohon tunggu...
Siti Aisyah S.Pd M.Pd.
Siti Aisyah S.Pd M.Pd. Mohon Tunggu... Mahasiswa - Penulis

Pegiat Literasi, Seorang Pengajar di Kampus Swasta, Menjadi Abdi Desa, Ibu rumah Tangga dan Pegiat Literasi dengan CItati Google schoolar, dan Penulis Artikel Ilmiah

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pemberian Edukasi yang Menarik bagi Anak Usia Dini

18 Agustus 2023   20:38 Diperbarui: 18 Agustus 2023   21:02 245
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Anak-Anak merupakan fase bertumbuh pesatnya sensorik dan motorik, serta pembelajaran audio visualnya harus senantiasa diberi rangsangan.Di Kota, Anak-anak bahkan balita atau bayi umur lima tahun sudah dimasukkan kedalam playgroup atau kelompok bermain, hal ini dilakukan untuk memberikan edukasi dini bagi anak, khususnya bagi orang tuayang bekerja. 

Dan tidak bisa memberikan esktra perhatian dan pembelajaran anak, dan utamanya tidak bisa meninggalkan anak sendiri di rumah atau dengan orang tua maupun baby sitter atau pembantunya. Sehingga Jalan utama bagi orang tua anak yang berkarir atau memiliki kesibukan di luar untuk memasukkannya kedalam playgroup.

Usia anak lima tahun sampai 7 tahun diharapkan sudah didaftarkan di sekolah-sekolah PAUD terdekat, khususnya di Sekolah PAUD yang ada di desa. Belakangan ini, Sekolah PAUD sudah tidak asing di telinga kita.  Hal ini sudah menjadi Dukungan bagi keberadaan PAUD ini oleh dinas pendidikan terkait, untuk tidak menerima siswa di Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidayyah/Sederajat, apabila tidak memiliki ijazah Taman Kanak2, Sebagai Kelanjutan dari sekolah PAUD ini.

Permasalahan utama yang ada di desa, beberapa masyarakat masih enggan untuk memasukkan anak-anak di Sekolah PAUD/TK jika siswa sudah menginjak umur 6 tahun keatas, karena Didesa pada umumnya memberikan edukasi dan pengenalan diri anak ke masyarakat secara umum yang berada dekat rumahnya.

Hal ini terjadi karena  masyarakat Desa masih kental dengan proses interaksi anak-anak di rumah dan di lapangan, sehingga perkembangan sensorik dan motorik anak cepat berkembang. Hal lain juga yang memengaruhinya, karena orang tua di masyarakat desa, tidak memiliki kegiatan lain atau di luar rumah, selain dari urusan rumah tangga dan anak. Sehingga senantiasa bisa mengajarkan anak secara lagsung di rumah. Hal inilah, yang melatarbelakangi kenapa anak-anak di desa masuk PAUD/TK secara terus-menerus jika sudah berumur 6 Tahun.

Hal ini menjadi tantangan kembali oleh guru-guru PAUD/TK untuk mengajarkan dan mengenalkan anak-anak dengan Baca Tulis serta mengenal berbagai Benda yang ada di sekitar. Hal tersebut menjadi rumit, apabila orang tua siswa, tidak mengajarkan atau kurang memberi pemahaman kepada anak tentang persoalan kecil yang ada di sekitarnya.

Usia Anak PAUD/TK adalah usia emas untuk mengajarkan anak berbagai hal, karena disinilah dimulai proses pengenalan anak terhadap lingkungan. Olehnya itu, dibutuhkan pula dukungan dari orang tua secara utama untuk mendukung anak belajar baik di sekolah maupun di rumah. Begitupun dengan berbagai pihak, senantiasa memberikan andil dalam berbagai hal guna upaya peningkatan sumber daya manusia sejak Dini yaitu umur sekolah PAUD dan TK.

Salah satu bidang pengabdian masyarakat dalam kegiatan KKN. Mahasiswa KKN Poltekkes Makassar memberikan andil dalam memperkenalkan beberapa pengetahuan khususnya dalam bidnag kesehatan anak-anak, diantaranya:

  • Edukasi pencegahan cacingan
  • Demonstrasi cuci tangan yang baik dan benar.
  • Pendidikan anak usia dini

Hal ini dilakukan tentunya menjadikan pelaksanaan kegiatan menjadi sangat menarik, karena yang dihadapi adalah anak-anak usia 6 Tahun. Yang busa jadi.menjadi hal yang baru bagi anak-anak. Olehnya itu dalam kegiatan edukasi ini dilajukan kolaborasi dalam berbagai bidang jurusan, diantaranya:

  • Jurusan kesehatan lingkungan
  • Teknologi laboratorium medis
  • Keperawatan

Adapun berbagai kegiatan edukadi tersebut, dimeriahkan dengan berbagai nyanyian bentuk kegiatan cuci tangan serta permainan rebutan kursi untuk melatih sensorik.

Kegiatan ini disambut baik Oleh TK Nurul Hasanah yang bertempat di Desa KKN Poltekkes Makassar posko 69. Para Guru. orang tua ataupun wali anak memberikan apresiasi kepada mahasiswa KKN dalam pelaksanaan Kegiatan ini. Output dari kegiatan ini, diharaojan siswa dapat mengerti dan melakukan demonstrasi cuci tangan sedniri di rumah dengan baik dan benar.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun