Dunia dan segala perkaranya memang begitu Indah d
alam pandangan dan pelupuk mata.
Namun, apa daya jika tidak ada kekuatan untuk menggapai itu.
Hanya bermodalkan tangan melukiskan perkara Indahnya,
Namun tidak ada tersisa dalam genggaman tangan.
Terkadang terlalu mengabaikan suatu halÂ
yang bahkan tidak tahu mengartikan
 berbagai tingkah laku manusia zaman ini.Â
Yah, manusia dan segala tindakannyaÂ
akan selalu menimbulkan berbagai perspektifÂ
berdasarkan pengalamannya.
Orang yang banyak bicara dalam perkara sesuatu,
 justru lebih banyak diamnya.
Yah, sebagaimana perkara yang telah terputar sebelumnya.
Janganlah memberi pandanganÂ
ketika engkau tidak tahu akan hal itu,Â
atau ada yang lebih bisa dibanding itu.Â
Namun, takkala kita terkadang berceritaÂ
pada suatu hal yang kita anggapÂ
memiliki pemahaman tentang itu,Â
padahal hanyalah tahu sampul perkara itu.
"Maaf atas segala untaian kataÂ
tak bermakna dari seorang pengelana rumahÂ
dari segala persepsi yang muncul".
Namun, takkala berterimakasihÂ
atas segala sikap optimismenya kembali.
#s@
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H