Pendidikan merupakan investasi besar bagi bangsa Indonesia dalam peningkatan kualitas sumber daya manusia. Pemahaman tentang manajemen pendidikan di lembaga pendidikan, diarahkan dalam peningkatan mutu dan relevansi pendidikan melalui demokratisasi, partisipasi dan akuntabilitas pendidikan oleh stake holder. Untuk mengembangkan mutu pendidikan, proses pelaksanaan pembelajaran sebagai bagian utama di sekolah. pelaksanaan proses pembelajaran tidak bisa terlepas dari seperangkat kurikulum yang digunakan. Oleh karena itu, kemampuan manajemen kurikulum dalam lembaga pendidikan menjadi keberhasilan suatu pendidikan bermutu atau tidak.
Manajemen kurikulum PAUD merupakan pengelolaan secara efektif dan efesien terhadap seperangkat bahan ajar yang harus di kuasai peserta didik, khususnya pada usia dini, yakni 0-6 tahun untuk mencapai tumbuh kembang secara optimal, ada kurikulum PAUD kurikulum disusun tidak padat, memberikan kepada anak ruang untuk bermain dan beraktivitas, suasana aman dan bebas secara psikologis, disiplin yang tidak kaku, yang memungkinkan anak akan mengalami pengembangan secara optimal. Pengembangan pendidikan yang dimaksud mampu memahami nilai-nilai agama, dan moral, fisik, kognitif, bahasa, sosial, emosi, sesuai dengan tujuan pendidikan nasional pada umunya.
Pengelolaan kurikulum merupakan segenap proses perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, dan pengendalian kurikulum guna mencapai tujuan pendidikan yang menitik berat pada usaha peningkatan kualitas pembelajaran. Kualitas pembelajaran dapat dilihat dari efesiensi, keefektifan, relevansi, dan produktivitas proses belajar mengajar dalam mencapai tujuan-tujuan pengajaran. Salah satu kriteria yang digunakan dalam menilai proses belajar mengajar yaitu menghubungkan kegiatan belajar mengajar dengan kurikulum untuk melihat sejauh mana acuan tersebut dilaksanakan secara nyata terhadap tujuan-tujuan pengajaran, bahan pengajaran yang diberikan, jenis kegiatan yang dilaksanakan, cara melaksanakan setiap jenis kegiatan, serta peralatan yang digunakan.
Masalah yang sering dihadapi dalam implementasi kurikulum adalah proses pembelajaran yang dibebankan kepada guru yang tida berjalan dengan baik. Proses pembelajaran yang terencana, terpola, dan terprogram secara baik dan sesuai dengan rambu-rambu yang ada dalam garis-garis besar program pengajaran (GBPP) merupakan ciri dan indikator keberhasilan pelaksanaan kurikulum. Sebagaimana yang dijelaskan oleh Qs. Al Sajadah/32: 5 yang terjemahannya sebagai berikut: Dia mengatur urusan dari langit ke bumi, kemudian (urusan) itu naik kepadanya dalam satu hari yang kadarnya adalah seribu tahun menurut perhitungan.
Berdasarkan ayat di atas dapatlah kita ketahui bahwa Allah swt, yang mengurus, mengatur, mengadakan dan melenyapkan segala yang ada di dunia ini. Kepala Sekolah yang bertindak sebagai manajer harus mampu mengelola, dan mengatur segala hal yang berada dalam tanggungjawabnya, karena segala sesuatu akan kembali diperhitungkan kepada Allah swt.
Kurikulum bagi pendidikan anak usia dini menjadi suatu acuan dasar pendidikan yang nantinya juga memberikan pendidikan parenting bagi orangtua dan guru PAUD khususnya dalam mengetahui dasar-dasar dari kurikulum itu sendiri.
adapun bagian
- Perencanaan kurikulum.
Pengelolaan rencana pembelajaran perlu memperhatikan hitungan hari kerja dan jam pelajaran, hari untuk ulangan serta memperhitungkan hari libur. Hal ini dimaksudkan agar pelaksanaan pembelajaran dapat berjalan secara efektif dan efesien.Penyusuna program tahunan dilakukan melalui rapat tahunan dengan mengikut serta guru dalam penyusunan program pembelajaranmeliputi perencanaan kegiatan tahunan dan perincian mingguan, dan harian yang termuat dalam RPPM dan RPPH. Begitu pula dengan program semester dilakukan dengan menentukan daftar tema satu semester disesuaikan pada aspek pengembangan selanjutnya dikembangan menjadi sub tema atau sub-sub tema dengan memperhatikan usia anak, kesiapan guru, dan ketersediaan sumber belajar pendukung. Menentukan alokasi waktu untuk setiap tema, sub tema dan atau sub-subtema yang disesuaikan dengan minat anak, keluasan, kedalaman dan sumber media yang tersedia. Menetapkan kompetensi dasar (KD) dalam menentukan KD pada setiap tema harus mencakup aspek pengembangan pendidikan anak usia dini.
Pada dasarnya dalam perencanaan kurikulum perlu dilakukan tahapan dalam menyusun rencana pembelajaran dengan memperhatikan struktur PAUD diantaranya: aspek pengembangannya, kegiatan belajar pembiasaan dan penggunaan alokasi waktu. Aspek pengembangan tersebut selanjutnya dituangkan dalam kompetensi yang harus dikuasai peserta didik sesuai beban belajar dengan memperhatikan usia dan kelas peserta didik. Kompentensi yang dimaksud terdiri atas standar kompetensi dan kompetensi dasar.
- Pengorganisasian kurikulum.
Secara teoritis terdapat berbagai versi pengorganisasian kurikulum yang bisa diterapkan dalam lembaga pendidikan. Beberapa di antaranya ialah Pertama, Separated subject curriculum yaitu menyajikan segala materi pembelajaran dalam berbagai macam mata pelajaran (subject) yang terpisah-pisah satu sama lain antara mata pelajaran yang satu dengan yang lain, juga antara satu kelas dengan kelas yang lain. Kedua, Correlated curiculum yaitu korelasi atau hubungan antar mata pelajaran serumpun yang menghendaki agar mata pelajaran satu sama lain ada hubungannya dengan mempersatukan beberapa mata pelajaran dengan menghilangkan batas masing-masing. Ketiga, Integrated curiculum (kurikulum terpadu) atau pembelajaran terpadu adalah meniadakan batas-batas antara berbagai mata pelajaran dalam bentuk unit atau keseluruhan. Keempat, Core curiculumyaitu pelajaran yang umum (general education). Kurikulum ini sering disebut sebagai kurikulum nasional, karena kurikulum inti disusun dalam rangka meeujudkan tujuan pendidikan nasional yaitu menciptakan lulusan menjadi manusia Indonesia seutuhnya yang tentunya memperhatikan pada kebutuhan peserta didik, kesesuaian dengan lingkungan serta perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.
Pengelompokan mata pelajaran berdasarkan kurkulum inti harus memperhatikan setiap sentra, tema serta sub tema untuk mengelompokkan mata pelajaran berdasarkan bidang masing-masing. Dengan tujuan agar memudahkan guru dalam menyusun rencana program pembelajaran.