Dalam agenda Kuliah Kerja Nyata, Kelompok KKN 171 Universitas Pendidikan Indonesia Kampus Daerah Tasikmalaya fokus membangun Desa Peduli Pendidikan di Kelurahan Setiawargi, Tamansari, Kota Tasikmalaya pada Sabtu (23/07). Salah satu program yang dilakukan adalah Taman Baca Masyarakat. Program TBM ini adalah sebuah program yang mengangkat tema literasi bagi seluruh masyarakat dengan suasana layaknya seperti taman. Sehingga, masyarakat akan lebih merasa nyaman ketika belajar, membaca, bercerita, dan kegiatan literasi lainnya.Â
Program ini dilakukan untuk menumbuhkan kesadaran akan pentingnya literasi bagi masyarakat yang dapat meningkatkan pemahaman serta wawasan melalui media BUKU. Kegiatan literasi bukan hanya membaca, namun semua hal yang berhubungan dengan buku termasuk bercerita, menulis, berkreasi, berbagi pengalaman, dan lainnya.
Kegiatan Taman Baca Masyarakat di Kelurahan Setiawargi ini diberi judul POJOK SEJUTA. Dalam kegiatan  ini sasaran yang dipilih adalah pelajar PAUD, SD, SMP, dan SMK. Kegiatan ini disambut dengan sangat hangat oleh para masyarakat.Â
Pasalnya tingkat literasi dan pendidikan di Kelurahan Setiawargi termasuk cukup rendah. Karena masih ada banyak pemuda yang hanya lulus sampai tingkat SMP dan memilih bekerja di Kota-kota besar. Sekolah tingkat SMK pun hanya terdapat 1 sekolah saja. Ini membuktikan rendahnya tingkat pendidikan di Kelurahan Setiawargi. Adapun kegiatan yang dilakukan dalam kegiatan POJOK SEJUTA TBM Kelurahan SEtiawargi adalah:
Kegiatan ini diarahkan untuk para pelajar PAUD dan SD. Pada kegiatan ini, para pelajar diberikan arahan dan bimbingan mengenai berbagai teknik dalam mewarnai. Diharapkan para pelajar memiliki bekal untuk mengembangkan potensi bakatnya terutama dalam menggambar dan mewarnai.Â
Pada kegiatan ini para pelajar diberikan motivasi untuk mengulik sejarah bangsa. Baik dari cerita masyarakat yang berkembang yakni dongeng dan sejarah nyata yang ada. Melalui kegiatan ini, para pelajar diharapkan memiliki pemahaman akan pentingnya mendongeng atau bercerita dan menyampaikan terus ilmu nya kepada generasi berikutnya. Agar tidak padam sejarah bangsa Indonesia.Â
Tingkat minat baca para pelajar cukup rendah dikarenakan efek digitalisasi yang tinggi. Para pelajar lebih senang melakukan interaksi dengan media digital. Sehingga budaya literasi menurun drastis. Ini pun yang dirasakan oleh masyarakat Kelurahan Setiawargi. Para pelajarnya kurang senang dalam membaca.Â
Pada kegiatan ini, diberikan berbagai macam buku yang menarik sehingga masyarakat terutama pelajar tertarik untuk membacanya. Kegiatan ini memperkenalkan kembali bahwa peran buku tidak bisa digantikan oleh media apapun walaupun oleh media digital.Â