Mohon tunggu...
Siti Ainun
Siti Ainun Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Hobi membaca buku

Selanjutnya

Tutup

Financial

Kemudahan Berbelanja Menjadi Beban yang Tak Terduga

9 Oktober 2024   06:42 Diperbarui: 9 Oktober 2024   06:43 102
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Finansial. Sumber ilustrasi: PEXELS/Stevepb

Di era perkembangan teknologi digital saat ini, banyak sekali hal-hal yang sebelumnya dilakukan secara manual berkembang menjadi serba digital. Semua serba mudah dan instan, kita tidak perlu mengeluarkan usaha yang lebih untuk mendapatkan sesuatu. Misalnya dalam hal berbelanja, kita hanya perlu duduk manis di rumah dan menunggu pesanan siap diantar. Dengan beberapa kali klik saja, kita bisa memesan barang-barang yang kita inginkan, mulai dari kebutuhan sehari-hari hingga barang mewah. Semua hal tersedia di beberapa aplikasi belanja online dengan sistem pembayaran yang fleksibel, seperti Cash on Delivery (COD), kredit instan dan cicilan tanpa kartu kredit. Namun tentu saja, dibalik kemudahan yang ditawarkan, tentu dapat membawa konsekuensi yang tak terduga, misalnya dalam hal pembayaran cicilan tanpa kartu kredit atau dikenal dengan paylater.

Rayuan Kemudahan di Era digital

Seiring berjalannya waktu, kini banyak aplikasi belanja online yang menawarkan metode pembayaran yang terasa manis di awal. Konsumen diberi tawaran untuk membayar nanti atau mencicil dalam jangka waktu tertentu tanpa harus membayar dimuka. Tawaran ini tentu terlihat menggiurkan bagi mereka yang ingin segera memiliki barang, namun belum mempunyai cukup uang. Namun, metode ini sering kali membuat kita menjadi lengah terhadap pengeluaran yang sebenarnya.

Tanpa disadari, kemudahan ini mendorong kita untuk membeli lebih banyak dan lebih sering lagi. Dengan adanya kebiasaan ini membuat kita seolah-olah menganggap bahwa kondisi keuangan baik-baik saja, padahal jumlah hutang semakin menumpuk. Dengan demikian membuat orang merasa aman-aman saja untuk berbelanja, namun baru sadar ketika tagihan mulai datang dan melebihi batas kemampuan bayar mereka.

Bunga dan Denda yang Mengintai

Di balik skema pembayaran yang terlihat menguntungkan ini, tentu tersembunyi biaya-biaya tambahan lainnya, misalnya seperti bunga yang tinggi dan pengenaan denda akibat keterlambatan pembayaran. Meskipun beberapa aplikasi belanja online memberikan tawaran cicilan tanpa bunga pada periode waktu tertentu, namun apabila telah melewasi batas jatuh tempo, bunga akan mulai berlaku dengan jumlah yang tidak kecil. Banyak pengguna yang terjebak dalam paylater ini, karena mengira mereka dapat melunasi tepat waktu, namun kemudian mereka mengalami kesulitan keuangan atau kelalaian.

Hal seperti inilah yang mejadi penyebab beban finansial semakin besar dan tidak terduga. Tagihan kecil yang awalnya tampak sepele bisa menjadi semakin besar dalam hitungan  bulan karena adanya bunga dan biaya tambahan yang tidak disadari. Ketika hutang telah menumpuk, stress finansial menjadi hal yang tidak terelakkan.

Efek Psikologis dan Finansial

Dampak dari hutang gaya baru ini tidak hanya terasa pada keuangan pribadi seseorang, namun juga berimbas pada kesehatan mental mereka. Tidak sedikit orang yang terjebak dalam siklus hutang mengalami kecemasan, stress dan susah tidur karena memikirkan cara untuk melunasi hutang yang semakin membengkak. Apalagi jika mereka memiliki lebih dari satu skema cicilan, tentu tantangan mengelola keuangan akan menjadi semakin rumit.

Kebebasan dalam berbelanja yang awalnya terasa menyenangkan kini berubah menjadi sumber kekhawatiran yang berkelanjutan. Hal ini dapat berisiko menciptakan siklus hutang lain, di mana seseorang terus-menerus menggunakan kredit untuk menutup pembayaran hutang sebelumnya.

Bijak Mengelola  Pengeluaran

Untuk menghindari beban tak terduga ini, penting bagi konsumen untuk lebih bijak dalam mengelola pengeluaran mereka, sebelum memilih skema pengeluaran yang tampak menggiurkan. Ada beberapa cara yang bisa diambil unutk memastikan bahwa belanja tidak akan berubah menjadi beban yang tak terduga, yaitu sebagai berikut :

  • Membuat anggaran yang jelas : sebelum memutuskan untuk membeli sesuatu, ada baiknya untuk selalu membuat anggaran bulanan yang jelas dan membatasi pengeluaran berdasarkan prioritas kebutuhan.
  • Memantau pengeluaran secara rutin : terus pantau pengeluaran setiap bulan dan jangan hanya bergantung pada kemudahan cicilan dan pastikan untuk selalu membayar cicilan tepat waktu untuk menghindari beban bunga dan denda yang tak terduga.
  • Menunda keinginan yang tidak mendesak : hindari godaan membeli barang yang sebenarnya tidak terlalu diperlukan, terutama jika hanya ingin memanfaatkan tawaran cicilan. Belilah barang sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan, tidak hanya bergantung pada tawaran cicilan.
  • Memahami syarat dan ketentuan cicilan : sebelum memilih skema pembayaran cicilan (paylater), pastikan telah membaca dengan teliti syarat dan ketentuan yang berlaku, termasuk bunga dan biaya tambahan yang mungkin dikenakan.
  • Menghindari kebiasaan berhutang berlebihan : jangan pernah membiasakan diri untuk mengambil cicilan yang banyak sekaligus. Selalu pertimbangkan apakah kedepannya mampu untuk melunasi semua hutang tersebut tanpa harus mengganggu keuangan bulanan.

Kemudahan berbelanja di era digital memang memberikan banyak manfaat, termasuk kenyamanan dan fleksibilitas yang belum ada sebelumnya. Namun dibalik kemudahan ini, tentu memiliki potensi risiko finansial yang tak terduga. Tanpa disadari, kemudahan tersebut bisa menjadi beban tak tertuga yang merugikan. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk tetap waspada dan mempertimbangkan konsekuensi jangka panjang sebelum memutuskan berhutang.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun