Hari istimewa bersama orang-orang istimewa.Â
Di atas meja berlapis kain merah putih itu tersaji hidangan tumpeng beserta lauk-pauknya. Irisan buah membentuk angka 46 tertancap di bagian depan meja. Di belakangnya tampak lambang banteng dengan moncong putih.
Ya. Itu hari istimewa PDI Perjuangan yang sedang memperingati ulang tahun ke-46, Kamis 10 Januari 2019 lalu di Jakarta.Â
Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri bersama lima lelaki pilihan, tokoh-tokoh berpengaruh di negeri ini.Â
Putri sulung Bung Karno sekaligus Presiden kelima RI itu memotong nasi tumpeng dilengkapi lauk-pauk dan memberikannya kepada Presiden Joko Widodo.
Potongan tumpeng kedua ia berikan kepada Wakil Presiden Jusuf Kalla, kemudian potongan tumpeng ketiga diberikan kepada Cawapres KH Ma'ruf Amin. Tumpeng berikutnya diberikan kepada mantan Wapres Hamzah Haz dan Try Sutrisno.
Megawati dan lima lelaki di sekitarnya itu berbincang hangat dan tersenyum lepas. Ia tampak nyaman berada di tengah orang-orang yang dipercayainya.
Ia menoleh sekilas pada Hamzah Haz dan kemudian tampak mengingat sesuatu, jauh di belakang sana.Â
Benar. Megawati menyinggung situasi politik di awal reformasi, dimana PDI Perjuangan menjadi pemenang pemilu, tapi karena situasi politik saat itu yang sangat dinamis, dirinya menjadi Wakil Presiden serta KH Abdurrahman Wahid menjadi Presiden.
Setahun kemudian, kata Megawati, MPR RI mengangkat dirinya menjadi presiden dan mengangkat Hamzah Haz menjadi wapres.
"Alhamdulillah, Presiden dan Wakil Presiden saling cocok dan tidak ada masalah," katanya.