Pilpres 2019 ini dalam batas-batas tertentu bisa disebut pertarungan orde lama vs orde baru, trah Soekarno vs trah Soeharto.
Anak-anak Pak Harto semuanya berada di gerbong capres-cawapres nomor urut 02. Anak-anak Bung Karno minus Rachmawati berada di gerbong capres-cawapres nomor urut 01.
Pertarungan Pilpres yang menarik untuk terus diikuti.
PDI Perjuangan sendiri pada 10 Januari besok genap berusia 46 tahun. Usia yang matang.
Megawati tampak begitu dominan di PDIP. Seperti tak tergantikan. Tapi, mau tidak mau, suka tidak suka, regenerasi kepemimpinan harus dipikirkan.
Kalau jabatan presiden sudah dibatasi maksimal dua periode, tidak demikian dengan ketua umum partai. Hal ini tergantung aturan dalam parpol masing-masing.
Kalau faktor anak biologis Bung Karno suatu keharusan, sesuatu yang sangat penting, Megawati bisa menunjuk salah satu anaknya atau adiknya yang ia percaya. Apakah ini suatu keunggulan atau justru mengundang tatapan sinis publik, sangat tergantung performa sang keturunan nantinya.
Kalau faktor anak psikologis Bung Karno tidak masalah, yang penting kredibilitasnya ok, Megawati bisa menunjuk salah satu kader PDIP atau terserah mekanisme pemilihan ketua umum di partai itu.
"Mmm.. gimana kalau Jokowi?"
"Nggak lah... Jokowi mau main sama Jan Ethes."
"Kalau Risma?"