Mohon tunggu...
Siti Afifah
Siti Afifah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa/UIN Walisongo Semarang

penulis amatir

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Benarkan Orang Dewasa Tidak Memerlukan Guru dalam Pembelajaran?

17 Juni 2023   02:10 Diperbarui: 17 Juni 2023   02:11 109
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Pernahkan kalian mendengar tentang pembelajaran orang dewasa? Sebenarnya apa sih pembelajaran orang dewasa itu? Kemudian, seberapa penting ya, peran guru dalam pembelajaran orang dewasa ini?

Pembelajaran orang dewasa dikenal juga dengan istilah andragogi. Dalam bahasa Yunani, andra berarti orang dewasa dan agogus berarti memimpin atau membimbing. Andragogi adalah seni dan ilmu mengajar orang dewasa dengan cara membantu orang dewasa belajar melalui pengalamannya untuk mendapatkan suatu pengalaman belajar baru. Lawan dari andragogi adalah pedagogi, yang mana pesera didik menjadi objek pendidikan dan mereka harus menerima pendidikan yang sudah dirancang oleh pendidik. Dengan adanya pedagogi dan andragogi memperjelas bahwa belajar bisa dilakukan oleh semua kalangan berdasarkan dengan metode-metode yang mengikutinya.

Perbedaan yang paling mencolok antara pedagogi dan andragogi adalah peran guru/pebimbing. Dalam pedagogi pendekatan yang dilakukan yaitu Teacher Centered Learning (TCL) yang mana peran guru menjadi yang utama dalam menggerakkan aktivitas belajar-mengajar. Sedangkan dalam andragogi lebih menekankan pada Student Centered Learning (SCL) yang berarti peserta didik menjadi penggerak utama dan guru/pembimbing sebagai fasilitator.

            Berkaitan dengan peran guru yang hanya sebagai fasilitator dalam pendidikan andragogi, terdapat asumsi pokok andragogi menurut Malcon Knowles, diantaranya;

  • Konsep diri, yaitu orang dewasa mampu mengarahkan dirinya sendiri dan sadar akan kebutuhannya untuk belajar.
  • Pengalaman, berkaitan dengan pengalaman hidup seorang individu yang mana hal tersebut akan memberikan pemahaman baru dan menjadi tolak ukur untuk bertindak.
  • Kesiapan belajar, berkaitan dengan tuntutan perkembangan, perubahan tugas dan perubahan peran social dari waktu ke waktu.
  • Orientasi belajar, berkaitan dengan focus atau kecenderungan pembelajaran orang dewasa yang mana berorientasi pada pemecahan masalah. 

Asumsi yang diusung oleh Knowles ini sejalan degan peran guru yang hanya sebagai fasilitator bagi pendidikan andragogi karena orang dewasa seiring dengan perkembangannya akan mampu mengarahkan dirinya sendiri. Setiap orang juga memiliki guru yang paling berarti yaitu pengalaman.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun