Keterampilan bernegosiasi
terdapat 2 jenis keterampilan bernegosiasi yaitu :
1. Â Convensional skill meliputi :
- Menggunakan pertanyaan terbuka
- Menafsirkan atau merumuskan kembali perkataan negosiator lawan dengan kata-kata sendiri
- Diam setelah suatu pertanyaan dibuat oleh lawan negosiator
- Menyimpulkan dari waktu kewaktu, dan membuat catatan penting selama negosiasi
- Menyatakan perasaan dan emosi untuk meredakan ketegangan dan membentuk rasa percaya diri
2. nonconvensional skill ciri-cirinya meliputi :
- Menunjukkan salah pengertian tentang maksud pihak lawan dengan perumusan ulang pertanyaan dan kesimpulan yang salah.
- Membesar-besarkan apa yang dikatakan oleh negosiator lawan.
- Menggunakan kata-kata yang over statemen seperti selalu, tidak pernah, tidak mungkin, dll.
- Membuat gerakan yang tak terduga, misalnya beralih ke hal lain tanpa diduga.
- Menghujani pihak lawan dengan banyak pertanyaan atau membuat terlalu banyak informasi yang menimbulkan kebingungan.
Tujuan negosiasi adalah mengatasi atau menyesuaikan perbedaan, untuk memperoleh sesuatu dari pihak lain tanpa dipaksakan. Negosiasi dilakukan untuk mencapai kesepakatan yang dapat diterima kedua belah pihak, dalam melakukan transaksi, menyelesaikan sengketa atau perselisihan pendapat. Dalam proses negosiasi, hindari hal-hal yang dapat merugikan kedua belah pihak. Untuk itu, negosiasi harus dilakukan secara santun.
Cara melakukan pengajuan dan penawaran dalam negosiasi adalah:
- Menyampaikan pengajuan atau penawaran dengan bersikap sopan
- Tidak menekan pihak lain.
- Saling menguntungkan dan disertai dengan alasan.
Manfaat negosiasi, yaitu:
- Agar terjalin kerjasama antar suatu pihak dengan pihak yang lain untuk memperoleh tujuan masing-masing.
- Terjadinya rasa saling pengertian pada setiap pihak yang bernegosiasi terkait kesepakatan yang akan ditempuh dan efeknya untuk pihak-pihak tersebut
- Terjalinnya kesepakatan bersama tang saling menguntungkan
- Terciptanya interaksi yang positif pada pihak yang bernegosiasi sehingga terjalin kerja sama yang akan menghasilkan dampak yang lebih luas bagi banyak orang.
Hal-hal yang perlu dilakukan untuk mengatasi konflik yang timbul dalam negosiasi, misalnya dengan jalan (Bisri Mustofa, 2010) :
- Mencegah konflik terjadi.
- Menjalin komunikasi yang terbuka.
- Mengenali kebutuhan masing-masing.
- Merespon kebutuhan timbal balik.
- Menghindari konfrontasi.
- Hindari marah, agresif dan sifat arogansi.
- Menghindari manipulasi.
- Hindari perkataan negatif, menyudutkan dan menghina orang lain.
- Hindari menyampaikan kritik yang berlebihan.
- Cari solusi untuk memecahkan konflik (dengan senyum, turunkan nada bicara, volume suara, tenangkan hati, turunkan emosi, dan turunkan ambisi menjatuhkan) Siap menerima kelebihan dan kekurangan apa yang kita sampaikan, tapi beri kepercayaandan keyakinan pembelaan yang benar dan tepat dari apa yang kita lakukan.
- Menuliskan keuntungan dan kerugian sehingga kita bisa prioritaskan antara masalah dengan bukan masalah.
- Analisis kekuatan, lakukan teori SWOT (Strengths, Weaknesses, Opportunity, Threats)
Sumber : Hais Dama, Modul "Efektivitas Komunikasi dan Negosiasi Dalam Bisnis".
https://slideplayer.info/slide/2772148, https://accurate.id/marketing-manajemen/pengertian-negosiasi/, https://skul-id.blogspot.com/2015/02/jenis-jenis-negosiasi.html?m=1
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H