Mohon tunggu...
Siti Nurhapipah
Siti Nurhapipah Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

Orang tua itu adalah segalanya

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Siswa Diskusi Saat Guru Menjelaskan (Diskusi Dalam Diskusi)

16 April 2014   15:21 Diperbarui: 4 April 2017   18:23 376
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

By: Siti Nurhapipah

Pendidikan adalah suatu modal yang paling utama dalam menentukan masa depan seseorang untuk meraih cita-cita yang diharapkan. Denganmodal pendidikan yang cukup seseorang dapat meraih suatu cita-cita yang lebih cerah daripada seseorang yang kurang mendapatkan pendidikan yang cukup. Dalam pendidikan kita tidak akan pernah lepas dari seorang siswa dan seorang guru yang berperan penting dalam proses belajar.

Siswa adalah seorang anak yang diserahkan oleh kedua orang tuanya kesuatu lembaga pendidikan untuk mengikuti proses pembelajaran yang bertujuan untuk menjadikan anak yang mempunyai bekal ilmu pengetahuan, keterampilan, pengalaman, memiliki kepribadian yang baik, berakhlak mulia serta mandiri. Siswa adalah seorang anak yang membutuhkan bimbingan, pengawasan, pendidikan dari seorang guru untuk kepentingannya dalam meraih masa depan yang lebih cerah. Maka dari itutugas guru begitu berat, karena ketika anak di sekolah semua tanggung jawabguru, jika sudah pulang sekolah anak tanggung jawab orang tuanya lagi.

Seorang guru sangat berperan penting dalam perkembangan anak didiknya untuk menentukan masa depan yang lebih cerah. Oleh karena itu, guru harus mengusai keadaan di kelas dalam proses pembelajaran berlangsung. Seorang guru dapat dikatakan berhasil apabila mampu menyalurkan kemampuannya dengan sempurna kepada peserta didik, bukan hanya mengajarkan dan membuat anak paham akan materi yang diajarkan. Tetapi peran guru juga memahami sifat, karakteristik siswa, cara mengajarkan yang baik, membuat anak menyukai pelajarannya, yang paling penting menyukai dirinya sendiri. Karenasebelum siswa menyukai pelajarannya, seorang siswa harus menyukai gurunya terlabih dahulu, agar siswa merasa nyaman, senang jika belajar bersamanya.

Siswa bisa bosan dengan guru yang hanya menggunakan metode ceramah, apalagi seorang guru terlalu fokus sama materi yang diajarkan tanpa mengetahui sikap dan karakteristik siswa. Bagaimanaguru bisa mengetahui siswanya yang mengerti danyang tidak, sedangkan sikap gurudi dalam kelas terlalu fokus menjelaskan materi. Tanpa menguasaikeadaan kelas dan peserta didik, inilahyang menyebabkan seorang siswa diskusi dengan temannya ketika seorang guru sedang menjelaskan.

Guru yang sudah mempunyai gelar sarjana atau master belum tentu bisa mengusai kelas sepenuhnya, buktinya masih ada seorang guruyang tidak tahu sifat dan karakteristik siswanya sendiri. Maka dari itu, sebelum pembelajaran berlangsung seorang guru harus mempunyai strategi pembelajaran dan metode pembelajaran, agar siswa tidak jenuh dengan proses pembelajaran yang guru laksanakan. Ketika menggunakan metode ceramah diselingi dengan permainan, bahkan dapat menggunakan metode yang lainnya seperti kepala bernomor, zigzaw, tanya jawab, dan masih banyak lagi metode-metode pembelajaran lainnya. Kegiatan seperti itu bertujuanuntukmenguasai kelas sepenuhnya, bahkan bisa juga dengan memperhatikan satu persatu agar anak tidak diskusi ketika belajar. Bisa juga setelah menjelaskan seorang guru bertanya kepada murid yang menurutnya sedang melamun, tidak memperhatikan, atau yang sedang ngobrol dengan temannya tentang apa yang tadi dijelaskan. Cara seperti ini dapat mengurangi anak diskusi saat guru menjelaskan di depan kelas.

Kita sebagai generasi pendidik mesti mengetahui strategi dan metode-metode pembelajaran, agar ketika kita mengajarkan materi peserta didik tidak merasa bete, jenuh, ngantuk dalam kelas, ngobrol dengan teman sebangkunya apalagi tidak memperhatikan. Sebelum pembelajaran berlangsung kita harus mempunyai pegangan seperti RPP, Program, dan Silabus. Bahkan, kita siapkan materi yang hendak diajarkan, kuasai kelas, kenali karakteristik siswa, buatlah siswa senang dengan kita, senangi pelajarannya, jadikan susana kelas yang nyaman, tentram, jangan pernah membuat anak ketakutan agar tercipta pembelajaran yang aktif, inovatif antara guru dan siswa. Sekolah juga dapat mengadakan rapat dengan orang tua siswa untuk berdiskusi tentang prestasi siswa kepadaorang tuanya,agar siswa tidak hanya belajar di sekolah tetapi juga di rumah bersama orang tuanya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun