Mohon tunggu...
Nona Kumala
Nona Kumala Mohon Tunggu... Guru - Guru - Penulis

Berharap pada manusia adalah patah hati secara sengaja.

Selanjutnya

Tutup

Diary

Tanti yang Tak Dinanti

30 Desember 2023   20:06 Diperbarui: 30 Desember 2023   20:12 64
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Diary. Sumber ilustrasi: PEXELS/Markus Winkler

Pagi itu, udara dipenuhi dengan kegelapan yang masih menyelimuti kota. Seseorang duduk di tepi jendela, menatap ke luar dengan tatapan penuh harap. Penantian yang panjang telah menjadi bagian dari kehidupannya. Setiap detik terasa seperti jam, setiap jam terasa seperti seabad. Namun, di dalam hatinya, masih ada percaya bahwa penantian ini akan berakhir dengan indah.

Saat matahari mulai muncul dari ufuk timur, cahayanya menari-nari di antara bayangan-bayangan kota. Pagi yang diimpikannya akhirnya tiba, dan hatinya berdebar-debar dengan harapan. Namun, di tengah euforia itu, ada ketidakpastian yang menyelinap. Apakah penantian ini akan membuahkan hasil, ataukah ini hanya mimpi yang akan segera sirna?

Waktu berlalu, dan siang pun datang. Kepala terasa berat karena pikiran yang terus menerus merayapi benaknya. Apakah ini ujian yang harus dihadapinya ataukah hanya sebuah ujian keberanian? Penantian itu seperti sebuah petualangan yang menantang, dengan setiap detik membawa cerita baru yang memperkaya pengalaman hidupnya.

Saat matahari tenggelam, langit berubah warna menjadi kemerahan. Senja itu memberikan sinyal bahwa hari itu akan segera berakhir. Meskipun masih ada ketidakpastian, tetapi cahaya senja membawa ketenangan dalam hatinya. Ia menyadari bahwa penantian itu bukanlah akhir dari segalanya, melainkan awal dari sesuatu yang baru.

Malam tiba, bintang-bintang bersinar di langit gelap. Di bawah cahaya rembulan, ia merenung tentang arti dari penantian itu sendiri. Terkadang, dalam penantian, seseorang menemukan kekuatan dan ketabahan yang sebelumnya tidak mereka sadari. Mungkin, dengan sabar dan keyakinan, penantian itu akan membawa mereka ke tempat yang jauh lebih baik daripada yang pernah mereka bayangkan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun