Mohon tunggu...
Nona Kumala
Nona Kumala Mohon Tunggu... Guru - Guru - Penulis

Berharap pada manusia adalah patah hati secara sengaja.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Jomlo Legend

9 Desember 2022   14:18 Diperbarui: 9 Desember 2022   14:25 147
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bisik-bisik tetangga mulai terdengar. Dengan kesal, Lulu kembali meletakkan piring kecil yang tadi ada di tangannya.

"Gue masih normal! Mana mungkin suka sama cewek!" bantah Lulu dengan tatapan tajam.

"Owh, gitu. Kirain kamu suka samaku," sahut Yuni mengulum bibir, menahan tawa yang hampir meledak.

Acara dilanjutkan, ibu Lulu sengaja mengalihkan perhatian mereka ke hidangan yang menggiurkan.

Rasa bahagia di awal acara nyaris tak ada lagi. Semua terasa menyebalkan.

"Udah, makan dulu sana!" titah ibu sembari mengelus pundak putrinya pelan.

"Gak mood! Mau balik kamar aja," balas Lulu memasang muka cemberut.

"Nggak boleh gitu, sopan sama tamu, Nak!" tegur ibu.

Lulu menghela napas berat. Kalau sudah orang tua yang berbicara, dia bukanlah ahlinya membantah.

"Iya, iya."

Jam sudah menunjuk ke arah 23.00, para tamu sudah berpulangan. Ibu dan ayah juga sudah kelelahan, mereka langsung istirahat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun