Bisik-bisik tetangga mulai terdengar. Dengan kesal, Lulu kembali meletakkan piring kecil yang tadi ada di tangannya.
"Gue masih normal! Mana mungkin suka sama cewek!" bantah Lulu dengan tatapan tajam.
"Owh, gitu. Kirain kamu suka samaku," sahut Yuni mengulum bibir, menahan tawa yang hampir meledak.
Acara dilanjutkan, ibu Lulu sengaja mengalihkan perhatian mereka ke hidangan yang menggiurkan.
Rasa bahagia di awal acara nyaris tak ada lagi. Semua terasa menyebalkan.
"Udah, makan dulu sana!" titah ibu sembari mengelus pundak putrinya pelan.
"Gak mood! Mau balik kamar aja," balas Lulu memasang muka cemberut.
"Nggak boleh gitu, sopan sama tamu, Nak!" tegur ibu.
Lulu menghela napas berat. Kalau sudah orang tua yang berbicara, dia bukanlah ahlinya membantah.
"Iya, iya."
Jam sudah menunjuk ke arah 23.00, para tamu sudah berpulangan. Ibu dan ayah juga sudah kelelahan, mereka langsung istirahat.