Mohon tunggu...
Nona Kumala
Nona Kumala Mohon Tunggu... Guru - Guru - Penulis

Berharap pada manusia adalah patah hati secara sengaja.

Selanjutnya

Tutup

Book Pilihan

Review Buku "Cinta yang Baik Adalah Cinta yang Membunuh"

16 September 2022   11:38 Diperbarui: 16 September 2022   11:42 912
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Judul : Cinta yang Baik Adalah Cinta yang Membunuh

Penulis : Tonny Tokan

Penerbit : Pohon Tua Pustaka

Tebal : 343 hal

Tahun terbit : 2019

Awal aku tertarik pada buku ini karena judul. Entahlah, judulnya cukup menawan. Jika pertama kali melihat, apa yang kalian pikirkan? Cinta yang membunuh?

Jujur saja di bab-bab awal terkesan membosankan, tetapi semakin ke dalam seperti ada magnet yang menarik agar terus membaca. Ini bukan sembarang buku. Diksi di dalam buku ini keren-keren. Ada banyak kata baru yang awalnya belum pernah aku dengar atau aku baca, jadi tahu. Jika kamu berpikir, buku ini hanya tentang cinta. Maka, kamu salah! 

"Di negeri ini, kita kelebihan orang pintar, tetapi kita kekurangan orang jujur. Kita juga kelebihan orang yang banyak bicara, tetapi kekurangan orang yang mau mendengarkan. Kita juga kelebihan orang yang banyak memerintah, tetapi tidak suka berbuat terlebih dahulu." hal 263.

Juan Melky, seorang ateis-mahasiswa pembangkang yang kuliahnya sudah berantakan. Seringkali memimpin demonstrasi dengan berbagai tuntutan, seperti kenaikan BBM, kerusakan lingkungan akibat pembangunan, dll.

Sesuai judulnya, kisah cinta dalam buku ini benar-benar membunuh. Bukan hanya tentang Juan Melky dan kekasihnya, Ana. Ada kisah segitiga juga di sana, seperti Rius yang mencintai Ana, sedangkan Ana mencintai Juan. Dura Sai yang mencintai Merry, Merry yang mencintai Mathias, sedangkan Mathias tidak mencintai siapa-siapa. Mereka diselimuti cinta yang besar, tetapi mematikan. Bukan hanya membunuh perasaan, tetapi juga kehidupan mereka.

"Teman, kalau kau ingin tahu seseorang mencintaimu dengan tulus atau tidak, tunggu saja engkau mati. Ia akan datang bakar lilin di kuburmu atau tidak." Hal 283.

Overall, buku ini cukup menantang apalagi dengan isi yang dominan narasi. Mungkin bagi sebagian pembaca akan suka dengan hal itu. Ada beberapa kalimat kasar di dalamnya, harap bijak saat membaca. Selain itu, aku sarankan buku ini untuk usia 18+. Bukan apa-apa, takut ada apa-apa.

Rating 3.5/5

#reviewbuku

#ngereadkuy 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Book Selengkapnya
Lihat Book Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun