"Mak! Bangun, Mak! Kenapa ini bisa terjadi?"
Tatapan Butet beralih ke selebaran kertas. 'Jangan tanya kerjaku apa!' Itulah kalimat yang tertera dengan tinta merah. Jantung Butet berhenti berdetak. Seluruh tubuhnya melemah, tak berdaya.
"Joni ...." Tubuh Butet sudah tak kuat lagi. Sedangkan emak sudah terbujur kaku, dengan darah bersimbah dari perutnya. Pandangan Butet memburam, lalu semua gelap.
Selesai.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!