Mohon tunggu...
Siti Jubaedah
Siti Jubaedah Mohon Tunggu... -

Belajarlah untuk menghargai waktu

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Perut Menguasai Pikiran

2 April 2014   04:26 Diperbarui: 24 Juni 2015   00:12 176
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dr. Ahmad Suryawan, SpA (K).mengungkapkan “otak dengan saluran cerna memiliki hubungan yang sangat erat dan memiliki komunikasi dua arah. Komunikasi dua arah antara saluran cerna dengan otak melalui berbagai mekanisme, komunikasi ini saling mendukung proses kerja masing-masing organ.
Pada otak, sinap atau sambungan antar sel otak bekerja melalui proses sinyal yang dikirim otak. Saluran cerna berfungsi tidak hanya untuk menampung nutrisi, namun juga mampu mempengaruhi sinyal di otak melalui mikrobiota usus.
Selain itu, otak juga membutuhkan energi untuk dapat menjalankan fungsinya dengan baik, melalui nutrisi yang diserap baik oleh saluran cerna dan dialirkan kepada otak. Saluran cerna, sensori dan otak itu ada hubungannya. Contohnya, orang yang merasa jengkel akan menjadi mual. Orang yang sakit perut juga indra sensorinya jadi tidak baik”.

Dari ungkapan di atas penulis ingin menjabarkan betapa pentingnya hubungan antara saluran pencernaan dengan otak atau dengan istilah lain perut dengan pikiran, bagaimana tidak, ternyata berawal dari pencernaan kemudian berdampak pada tingkah laku kita. Misalnya saja, Orang tega membunuh, memperkosa, menjual diri, dan berbuat kejahatan kadang hanya dipicu oleh hal-hal sepele dan keadaan ekonomi yang serba kekurangan.

Berawal dari perut yang lapar membuat otak berpikir keras bagaimana cara memenuhi kebutuhan perut tersebut, baik itu dengan cara positif maupun negatif. Mungkin awalnya otak berpikir positif yaitu dengan bekerja maka kebutuhan perut menjadi terjamin, tapi jika pekerjaan yang diharapkan tak kunjung datang maka otak berpikir apapun akan dilakukan yang penting kebutuhan perut dapat dipenuhi misalnya dengan mencuri, menjambret dan sebagainya.

Berawal dari perut yang lapar juga dapat mengakibatkan orang menjadi mudah tersinggung dan ketika ketersinggungan terus dipelihara, lama-kelamaan akan menjadi dendam, dan dendam inilah yang akan membuat orang tega membunuh. Dengan menghabisi nyawa orang lain dijadikan cara yang dianggap efektif untuk menghilangkan kepenatan dan menuntaskan rasa dendam.

Bila diperhatikan, berbagai kasus kejahatan itu disebabkan oleh faktor keterbatasan ekonomi yang membuat beban hidup semakin berat, tingkat stress di masyarakatpun semakin tinggi yang semakin mudah membuat orang gelap mata dan berbuat kejahatan. Selain itu menipisnya kadar iman dan takwa dalam diri seseorang yang akan membuat mereka menjadi tidak terarah.

Oleh sebab itu, peran negara menjadi sangat penting dalam usaha pemberdayaan penduduknya. Negara hendaknya menjamin lapangan kerja untuk rakyatnya secara real sehingga kebutuhan pokok baik pangan, sandang dan papan tiap individu rakyat dapat terpenuhi. Selain itu negara juga wajib menjamin pemenuhan kebutuhan akan pendidikan, pelayanan kesehatan dan keamanan untuk rakyat secara langsung dan bebas biaya. Mungkin dengan demikian kejahatan dalam bentuk apapun bisa terhindarkan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun