1. Kecerdasan Intrapersonal, adalah kecerdasan yang membuat pemiliknya bisa merenung, orang dengan bakat dominan ini akan bagus sebagai trainer, konselor, filsuf, psikolog, psikiatri, wiraswasta, penulis, peneliti, dan hal-hal yang berkaitan dengan spiritual;
2. Kecerdasan Musik, adalah kecerdasan yang bisa berdiri sendiri, orang dengan bakat dominan ini bagus sebagai penyanyi, pemain musik, produser, guru musik, guru vokal, penggubah lagu, konduktor musik, teknisi musik, dan pemilik toko musik;
3. Kecerdasan Linguistik, adalah kecerdasan bahasa, orang dengan kecerdasan ini baik untuk berhubungan dengan karya jurnalistik, debator, penulis, penerjemah, PR, marketing (harus dibersamai dengan kecerdasan interpersonal dan logis-matematis), guru, dan pengacara;
4. Kecerdasan Interpersonal, adalah kecerdasan yang berhubungan dengan orang lain, bagus menjadi trainer, guru, konselor, manajer, marketer, politisi, pekerja sosial, aktor, terapis;
5. Kecerdasan Matematika dan Logika; kecerdasan yang berkaitan dengan angka dan logika;Â
6. Kecerdasan Visual dan Spasial;
7. Kecerdasan Natural;
8. Kecerdasan Kinestetik.
Setiap orang pasti memiliki 8 bakat itu di kepalanya, tapi hanya ada 4 (mentok-mentok 5) bakat dominan yang dimiliki, inilah yang disebut bakat sebenarnya. yang jika ditekuni akan ngageleser seperti air mengalir atau nyerelek seperti kait gorden di jalurnya. Mulus sekali dan berkali-kali. kecerdasan dominan ini akan menghasilkan kemampuan yang sangat baik jika ditekuni.
Kadang kita menyukai satu hal, katakanlah menggambar (masuk dalam kecerdasan visual spasial) tapi kok mentok ga maju-maju. Penyebabnya bisa beragam, tapi kalau sudah berlatih dan tetap mentok, penyebabnya mungkin adalah karena itu bukan kecerdasan dominan kita. Betul bahwa kita bisa menggambar dan kita punya bakat itu, tapi bukan termasuk ke dalam bakat yang dominan.
Bakat atau kecerdasan dominan pun bisa ditelisik lagi berdasarkan urut-urutannya. Misal, kecerdasan pertama kita adalah linguistik, kecerdasan yang kedua adalah interpersonal, maka orang tersebut akan baik di bidang public relation. Kalau kecerdasan linguistik dan interpersonal itu diikuti dengan matematika dan logika, maka orang tersebut akan baik di bidang marketing. Dan seterusnya demikian. Jangan sampai kecerdasan linguistik di nomor 7, kecerdasan interpersonal di nomor 8, lalu kita memaksakan diri masuk ke jurusan ilmu sosial, atau melamar menjadi seorang PR, pasti akan keteteran nantinya. Betul bahwa bakat itu harus diasah dan dipelajari, tapi kalau bukan bakat dominan yang ditekuni, perjuangannya tentu akan lebih berat.Â