"Sahabat kok bisa gitu!"
"Tak penting."
"Dari tadi tak penting-tak penting, lalu apa yang penting?!" Dika berhenti berjalan.
"Katamu bertepuk sebelah tangan itu lucu, tak mungkin, jadi ya nggak usah diterusin. Kalau udah gitu semua jadi tak penting untuk dibahas. Dio dan Tanti jadian. Titik. Nggak usah pake koma..."
Dika memandang Santi sesaat, lalu menepuk bahunya.
"Good, ini baru sahabat gue!"
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!