Mohon tunggu...
Siti Choiriyah
Siti Choiriyah Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

saya

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Cegah Buta Huruf dan Disleksia bersama Mahasiswa KKN Kolaboratif #3 Desa Suren Kecamatan Ledokombo di MI Miftahul Ulum 02 (MIMU 02)

10 Agustus 2024   11:52 Diperbarui: 10 Agustus 2024   12:09 34
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pada hari Senin (29/7/2024) Mahasiswa KKN Kolaboratif #3 posko 189 Desa Suren Kecamatan Ledokombo, bersama bapak dan ibu guru di MI Miftahul Ulum (MIMU 02) bekerjasama mensosialisasikan pencegahan buta huruf dan disleksia kepada siswa-siswi MI Miftahul Ulum 02 (MIMU 02). Seluruh siswa-siswi sangat antusias dalam mengikuti sosialisasi yang diadakan disekolah mereka ini. Mereka sangat semangat didalam sosialisasi belajar mengajar yang diadakan oleh Mahasiswa Kolaboratif #3 posko 189 Desa Suren Kecamatan Ledokombo.

 Menurut Luluk Sholehati, S.Pd.I, yakni seorang guru yang mengajar di MIMU 02 Desa Suren, Kecamatan Ledokombo mengatakan "Siswa-siswi yang ada di sekolah MIMU 02 didalam belajar sudah dapat dikatakan baik, namun demikian ada beberapa anak yang memiliki keterlembatan didalam belajar mengajarnya. 1 siswa yang tidak bisa membaca dan menulis juga 1 siswi yang memiliki kebutuhan khusus (ABK/ Anak Berkebutuhan Khusus)".

 Dengan adanya sosialisasi yang diadakan oleh Mahasiswa Kolaboratif #3 posko 189 Desa Suren, Kecamatan Ledokombo pihak sekolah merasa sangat terbantu sekali karena bisa membantu siwa-siswinya didalam menyadarkan pentingnya belajar agar bisa mencegah buta huruf dan disleksia sedini mungkin. 

Pemberian materi dan pembahasan dari Mahasiswa Kolaboratif #3 posko 189 Desa Suren, Kecamatan Ledokombo dianggap dapat membantu siswa-siswi dalam memahami materi yang di rasa kurang di pahami, contohnya materi perkalian dan pertambahan susun.

Diakhir kami memberikan perhatian khusus bagi murid yang buta huruf dan disleksia yang berbeda dengan murid pada umunya. Kendala dari mereka yaitu tentang penyerapan materi yang sudah di dapat,mungkin dari faktor tersebut juga menjadi PR tersendiri dari pengajar untuk memberikan solusi yang tepat. Tujuannya bukan membeda-bedakan,namun solusi yang tepat adalah pemberian perhatian khusus untuk menangani permasalahan tersebut.

Maka dapat di simpulkan bahwasanya anak tersebut bukan karena kurang perhatian, tetapi karena keterbatasan kemampuan dalam berfikir pada anak tersebut. Selain perhatian dari guru atau pengajar, siswa-siswi di MIMU 02 Desa Suren Kecamatan Ledokombo juga butuh dukungan dan perhatian dari orang tua yang mengawasi dan mengarahkan mereka di luar jam sekolah (saat berada di rumah). Dari sekian permasalahan ini terkadang pihak orang tua sering mengabaikan dan lebih-lebih tidak ada keperdulian sama sekali dari mereka.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun