Peningkatan praktik kinerja adalah upaya guru dan kepala sekolah untuk meningkatkan pembelajaran atau pembelajaran pada satu indikator kinerja pilihanK. Siklus peningkatan kinerja yang menekankan pengalaman langsung digunakan untuk mencapai tujuan ini.Â
Mengapa guru memerlukan praktik kinerja yang lebih baik? Untuk memahaminya, mari kita berkenalan dengan Pak Zygmunt dan Pak Timoty, dua guru. Meskipun mereka berada di lingkungan yang berbeda, keduanya guru yang bersemangat.
Pada pekerjaannya sebagai guru, Pak Zygmunt menghadapi tantangan mengajar tentang seberapa efektif dia mengajar. Apa efeknya? Pak Zygmunt tidak pernah menganggap pembelajaran harus ditingkatkan. Akibatnya, keahlian Pak Zygmunt kemungkinan besar tidak akan berkembang sebagai pendidik.Â
Beberapa hal berbeda dialami Pak Timoty. Atasan Pak Timoty mendorongnya untuk berpikir kembali tentang hal-hal yang sudah baik dalam kinerjanya dan untuk memahami kesulitan yang ia hadapi. Melalui percakapan dengan atasannya, Pak Timoty mendapat umpan balik yang bermanfaat.Â
Selain itu, ia mendapat dukungan untuk menindaklanjuti temuan diskusi dan refleksi mereka. Dengan demikian, Pak Timoty memiliki pemahaman yang luas tentang bagaimana dia berprestasi. Ia percaya bahwa sebagai seorang guru, ia memiliki kemampuan untuk berkembang.
Sekolah didorong untuk memastikan bahwa semua guru menerima umpan balik dan memikirkan kinerja mereka sendiri, seperti yang ditunjukkan dalam ilustrasi sebelumnya. Ini karena kita memahami bahwa refleksi dan umpan balik adalah dua elemen yang sangat penting dalam meningkatkan kinerja guru.Â
Apa yang menyebabkan banyak guru khawatir tentang peningkatan praktik kinerja? Banyak guru yang berpikir mereka harus menampilkan hasil yang sempurna, tetapi mereka tidak menunjukkan bagaimana mereka bekerja setiap hari.Â
Namun, pengelolaan praktik kinerja tidak berfokus pada hasil; itu berfokus pada tingkat refleksi, upaya belajar, dan perahan praktik yang dilakukan guru setelahnya. Agar guru dapat memberikan pijakan untuk meningkatkan kinerja siswa, mereka harus mengakui kesulitan yang dihadapi siswa.
Kita harus menyadari bahwa guru tidak boleh mengabaikan siswa mereka dan bahwa peningkatan praktik kinerja bukanlah kebutuhan administratif semata. Salah satu bagian dari proses pendidik dan atasan adalah pengelolaan praktik kinerja. Meningkatkan praktik kinerja guru adalah penting untuk mencapai tujuan peningkatan kinerja.Â
Peran atasan, yaitu kepala sekolah, juga sangat penting. Bukan untuk menilai atau menghakimi, kepala sekolah harus bertanggung jawab untuk mendorong refleksi agar guru dapat mengenali dan melihat praktik pembelajaran yang dilakukan di kelas.Â