Mohon tunggu...
Siti Sundari
Siti Sundari Mohon Tunggu... Guru - Guru Matematika, Pengajar Praktik ( PP) PGP Angkatan 5 dan PP Angkatan 9

Membentuk Masa Depan Melalui Ilmu dan Pengetahuan

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Tradisi Mudik Lebaran

7 April 2024   07:04 Diperbarui: 7 April 2024   11:10 225
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Jutaan orang Indonesia menantikan mudik Lebaran, sebuah tradisi tahunan yang melibatkan perjalanan emosional dan fisik. Dalam tradisi ini, keluarga berkumpul bersama untuk merayakan hari kemenangan, Idul Fitri, setelah berpuasa selama sebulan. 

Mudik adalah cara bagi banyak orang untuk kembali ke dasar, merenungkan nilai-nilai kehidupan, dan mengisi ulang energi spiritual dengan orang-orang yang mereka sayangi. 

Tradisi mudik memiliki banyak nilai budaya. Selama periode ini, tradisi-tradisi kuno dihidupkan kembali, termasuk persahabatan yang dekat, kerja sama untuk menyambut Lebaran, dan ritual unik yang berbeda di setiap daerah. 

Tradisi mudik juga memberi generasi muda kesempatan untuk memperkenalkan diri dengan budaya dan asal-usul keluarga mereka. Memori seperti ini membantu melestarikan budaya dan tradisi yang jika tidak ada upaya bersama untuk mempertahankannya, mungkin perlahan terlupakan.

 Namun, di balik kegembiraan dan manfaat yang ditawarkan, mudik Lebaran juga membawa beberapa masalah. Perjalanan mudik biasanya diwarnai dengan kemacetan yang lama, harga tiket yang naik, dan kemungkinan kecelakaan.

Sebaliknya, pemerintah dan kelompok lain berusaha keras untuk mengurangi dampak negatif tersebut dengan meningkatkan infrastruktur transportasi, menerapkan sistem satu arah (one way system) pada beberapa jalur, dan mengadakan kampanye keselamatan berkendara. Selain itu, dalam beberapa tahun terakhir, telah dilakukan upaya untuk mengurangi puncak arus mudik dengan menyebarkan pemberangkatan.

Salah satu bagian terpenting dari kebiasaan ini adalah merenungkan apa yang kita lakukan selama mudik Lebaran. Banyak orang menemukan kesempatan untuk merenung dan menilai kembali arah kehidupan mereka ketika mereka menjauh dari hiruk pikuk kehidupan sehari-hari. 

Berkumpul bersama keluarga, berbagi cerita, dan saling memaafkan adalah kesempatan emas untuk mengevaluasi diri dan memperkuat tali silaturahmi. Ini adalah momen di mana orang dapat melepaskan tekanan emosi yang mungkin mereka alami sepanjang tahun dan memulai kehidupan baru dengan perasaan yang lebih ringan. 

Kebahagiaan bersama orang-orang yang kita sayangi jelas merupakan bagian penting dari tradisi mudik. Kehangatan dan kegembiraan dari pertemuan ditambahkan oleh dua anak-anak yang bermain bersama, cerita-cerita lama yang dibagikan kembali, dan makanan khas Lebaran. 

Tidak mengherankan jika banyak orang rela menempuh perjalanan panjang dan melewati banyak tantangan hanya untuk tiba di rumah dan menikmati kebahagiaan ini. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun