Mohon tunggu...
Siti Nurfauziah
Siti Nurfauziah Mohon Tunggu... Editor - Aktivis Perempuan

Hidup berjuang Mati dikenang

Selanjutnya

Tutup

Politik

Ketua PB HMI Membangkitkan Kembali Perjuangan Radikalisme di Indonesia

4 April 2021   11:13 Diperbarui: 4 April 2021   12:20 1011
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Isu dan permasalahan mengenai radikalisme di Indonesia seolah tak pernah menemui titik surut, bahkan telah menjadi persoalan bangsa yang memiliki implikasi terhadap stabilitas sosial bagi kehidupan masyarakat. Sehingga menuntut berbagai lapisan masyarakat serta pemerintahan agar giat melakukan antisipasi terkait permasalahan radikalisme atau terorisme di Indonesia. Tak terkecuali organisasi mahasiswa yang hadir di Indonesia sebagai salah satu elemen penting yang juga seharusnya melakukan fungsi-fungsi controlling termasuk yang berkaitan dengan isu permasalahan yang terjadi dalam lingkup negara.

Namun, fungsi organisasi mahasiswa yang seharusnya turut menjaga iklim stabilitas sosial di Indonesia seolah berbanding terbalik dengan hadirnya statement PJ Ketua Umum PB  Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) dalam acara  bertajuk Dies Natalis HMI ke-74 yang diadakan di Jakarta, 18 Februari 2021 serta ditayangkan secara live melalui channel Youtube Interupsi TV.

Dalam kesempatan tersebut Ketum PB HMI menyinggung beberapa poin terkait berbagai persoalan yang tengah hadir di Indonesia. Namun pidato PJ Ketua Umum PB HMI dalam acara Dies Natalis ini seolah lebih menitik beratkan pada anggapan-anggapan permasalahan negara saat ini khususnya permasalahan geopolitik yang dipicu oleh banyaknya persoalan mengenai ketegangan ideologi.

"Tema radikalisme menjadi salah satu alat propaganda yang paling menguntungkan dan efektif bagi sedikit kelompok yang berhaluan ideologi kiri untuk menyudutkan kelompok Islam" kemudian Ketua Umum PB HMI menambahkan bahwa "Politik-politik adu domba masih menjadi cara paling keji yang diagendakan oleh para penggiat komunisme yang belum sepenuhnya disadari oleh anak-anak bangsa." Ujarnya.

Pernyataan inilah yang dapat memicu polemik radikalisme atau terorisme kembali menyeruak aksinya di Indonesia. Hal ini kemudian menuai tanggapan dari Ketua KOPRI PC PMII Cabang Kota Bandung Siti Nurfauziah, "Seharusnya mantan PJ Ketua Umum PB HMI tidak berspekulasi bahwa tema mengenai radikalisme menjadi salah satu alat propaganda yang paling menguntungkan dan efektif bagi sedikit kelompok yang berhaluan ideologi kiri, dikarenakan dapat memicu persoalan radikalisme ini mencuat kembali di Indonesia. Terbukti setelah mantan Ketua Umum PB HMI memberikan sambutannya kemudian persoalan radikalisme  atau terorisme ini muncul kembali di Indonesia, seperti peristiwa bom bunuh diri di Makassar yang terjadi pada Senin, 29 Maret 2021 serta peristiwa teror yang terjadi di Mabes Polri Jakarta pada Rabu, 31 Maret 2021. Serta secara tidak langsung ikut menjustifikasi bahwa umat muslim di Indonesia itu kurang berpengetahuan yang mana masih mudah terombang ambing terbawa issu, bahkan statement mengenai penggiat komunisme yang dilontarkan Ketua Umum PB HMI itupun secara tidak langsung menguatkan bahwa gerakan komunisme di Indonesia untuk muncul kembali." Siti Nurfauziah juga menambahkan "Ketua Umum PB HMI harus menyatakan sikap permohonan maaf agar tidak ada pihak manapun yang tersinggung." Ujarnya.

Dengan demikian segala persoalan yang menyangkut bangsa harus lebih disikapi dengan bijak termasuk perihal statement yang pada dasarnya dapat pula memberikan sebuah asumsi atau pemahaman yang dapat menyulut respon beberapa pihak terkait.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun