Mohon tunggu...
Siti Mirza
Siti Mirza Mohon Tunggu... Lainnya - manusia banyak bicara mudah tertidur.

hai semoga suka.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Melepaskan

10 November 2020   14:13 Diperbarui: 10 November 2020   14:31 23
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mungkin ini langkah terbaik untuk kita.
Tanpa harus lagi saling beradu argumen.
Tanpa harus lagi saling memendam pedih.
Tanpa harus lagi berderai air mata.

Mungkin ini juga yang harus kita lakukan.
Menyudahi segala rasa.
Membiarkan hati damai sesaat.
Mencoba melepas lara yang tak usai.

Mungkin awalnya juga berat.
Namun percuma juga jika bertahan.
Hanya akan ada luka baru.
Dan hati yang lebam membiru.

Mungkin apa yang kita jalani tak ada artinya.
Namun kau harus tau.
Kisah kita akan selalu teringat sampai nadi berhenti.
Hanya saja semua sudah berbeda.

Mungkin ini yang bisa aku tuliskan.
Tentang bahagia , tawa ,luka dan air mata.
Tersimpan menjadi sebuah kenangan
Dan pada akhirnya aku harus melepaskanmu.

Membiarkan dua hati saling memperbaiki.
Entah kemudian kelak akan bersatu.
Atau hanya sebuah kisah sesaat.
Tapi percayalah hadirmu sangat berarti bagiku.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun