Mohon tunggu...
Siti Husnul Khotimah
Siti Husnul Khotimah Mohon Tunggu... Guru - Guru

SITI HUSNUL KHOTIMAH, lahir dan tinggal di kota Reog, Ponorogo. Hobby gardening dan menulis. Motto, “Be the change that you wish to see in the world.”

Selanjutnya

Tutup

Nature

Paphiopedilum supardii, Si Unik dari Bumi Borneo

18 November 2022   09:23 Diperbarui: 18 November 2022   12:46 1511
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Paphio supardii (Dok. Ummu Danish)

Paphiopedilum supardi, si unik dari Bumi Borneo.

Paphiopedilum supardii Braem & Lob 1985 merupakan anggrek terestrial yang masuk dalam keluarga Anggrek Selop Nyonya  atau "The Lady Slippers Orchids." Paphio supardii ini merupakan anggrek endemik  Pulau Kalimantan. Di alam, ia hidup diketinggian 600 sampai 1000 mdpl. Banyak ditemukan di tebing pegunungan yang berbatu dan lembab.

Anggrek satu ini memiliki nama yang cukup unik. Paphiopedilum supardii, nama supardii diberikan sebagai penghormatan kepada penemu pertamanya, yaitu Bapak Supardi yang merupakan seorang dosen di Universitas Lambung Mangkurat (ULM) Banjarmasin. Menurut literatur yang penulis baca, paphio satu ini masih banyak dijumpai dikawasan hutan Meratus di sekitar Gunung Halau-halau, Kalimantan Barat. Ia sering ditemukan tumbuh di tempat yang disekitarnya terdapat bebatuan dan dedaunan kering. 

Paphiopedilum supardii (Dok. Ummu Danish)
Paphiopedilum supardii (Dok. Ummu Danish)

Di alam liar, Paphio suparsdii ini jarang sekali, bahkan hampir belum pernah ditemukan menempel di dahan atau batang pohon. Jadi bisa disimpulkan ia adalah jenis anggrek terestrial murni. Sementara untuk saat ini, keberadaannya  di alam juga sudah mulai langka, bukan saja karena adanya pembalakan liar, akan tetapi karena kecantikan dan keunikannya telah mengundang pemburu anggrek untuk mengambil dalam jumlah banyak yang kemudian diperjual belikan.

Dalam rawatan penghobi anggrek, paphio ini bisa juga hidup di dataran rendah. Penanamannya bisa menggunakan media tanam batu apung atau pasir malang mix akar kadaka atau pakis cacah. Tanaman seyogyanya ditaruh ditempat berpeneduh dengan pemupukan sekitar 1 bulan sekali. Diusahakan juga untuk ditanam dalam pot berukuran kecil, ini untuk memaksimalkan akar tanaman mendapatkan asupan nutrisi yang cukup, dimana jika menggunakan pot yang terlalu besar, nutrisi yang ada dalam pot bisa terbuang sia-sia pada saat penyiraman. Untuk penyiramannya sendiri bisa diberikan secara rutin setiap hari dengan cara di spray agar media tanam terjaga kelembabannya. 

Biasanya plant umur 2-3 tahun sudah mulai bisa berbunga.

Paphio supardii (Dok. Ummu Danish)
Paphio supardii (Dok. Ummu Danish)

Tanaman Paphio supardii memiliki daun yang cukup tebal dengan ketinggian tanaman bisa mencapai kurang lebih 50 cm. Sedang tangkai bunganya bisa mencapai ketinggian sekitar 60 cm dengan beberapa kuntum bunga yang bisa mekar bersamaan. Paphio supardii ini adalah salah satu jenis paphio species yang cukup rajin berbunga dan  mampu memberikan kuntum bunga yang cukup banyak (bisa sampai 7 kuntum dalam satu tangkai bunga). Uukuran bunganya sekitar 5 sampai 8 cm yang bisa bertahan mekar selama kurun waktu 1-3 minggu, rentang waktu yang cukup lama untuk ukuran paphiopedilum species.

Paphio supardii (Dok. Ummu Danish)
Paphio supardii (Dok. Ummu Danish)

Bunga dari Paphio supardii ini memiliki 3 kelopak, yaitu kelopak dalam, luar, dan kelopak khusus yang sering juga disebut sebagai lidah bunga. Secara umum bunganya berwarna kuning kecoklatan. Pada mahkota bunganya terdapat garis-garis berwarna coklat, dan pada kelopak samping terdapat totol-totol yang juga berwarna coklat. sedang pada lidahnya yang berbentuk kantung full berwanra coklat gelap. 

Demikan ulasan tentang anggrek Paphiopedilum supardii kali ini. Semoga bermanfaat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun