Mohon tunggu...
Siti Husnul Khotimah
Siti Husnul Khotimah Mohon Tunggu... Guru - Guru

SITI HUSNUL KHOTIMAH, lahir dan tinggal di kota Reog, Ponorogo. Hobby gardening dan menulis. Motto, “Be the change that you wish to see in the world.”

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Paphiopedilum glaucopyllum

16 November 2022   15:22 Diperbarui: 27 November 2022   15:12 295
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Paphpio.glaucopyllum by Ummu Danish Orchids

Paphiopedilum glaucopyllum

Paphiopedilum glaucopyllum J.J. SM., Bull. Inst. Bot. Buittenzorg 7: 1 (1900) merupakan jenis anggrek yang hidup secara terrestrial, atau sering disebut sebagai bagian dari varian anggrek tanah dari keluarga anggrek Selop Nyonya, "The Lady Slippers Orchid." 

Paphio species ini merupakan salah satu jenis paphio yang endemik dari wilayah Jawa Timur, khususnya banyak ditemukan di lereng Gunung Semeru, lumajang

Menurut literatur yang saya baca, paphio ini merupakan salah satu tanaman yang menjadi tanaman koleksi di Kebun Raya Purwodadi, Pasuruan, Jawa Timur. Namun Paphio glaucopyllum penyebarannya hamper merata di Pulau Jawa

Seperti mayoritas anggrek jenis paphio dan phragmi, bagian yang paling menarik adalah bunganya yang mana dibagian bibir bunga atau labellumnya berbentuk kantung yang menyerupai sendal selop. 

Untuk Paphio glaucopyllum sendiri memiliki kantung bibir yang berwarna pink keunguan, warnanya begitu lembut dan nampak begitu elegan. Sementara pada bagian mahkota bunganya terdapat totol-totol dengan gradasi warna putih kecoklatan, juga terdapat bulu-bulu halus yang menyerupai kumis. Sedang pada kelopak atas bunganya berwarna hijau dengan garis-garis dan gradasi warna putih diujung tepi kedua sisinya. 

Salah satu kelebihan dari paphio satu ini adalah bunganya cukup awet bertahan mekar. Ukurannya tidak terlalu besar, yaitu antara 3-8 cm dengan jumlah kuntum bervariasi.

Paphio glaucopyllum by Ummu Danish Orchids
Paphio glaucopyllum by Ummu Danish Orchids

Paphio ini berukuran sedang, dengan panjang daun bisa mencapai 25 cm dan tangkai bunganya bisa mencapai 35 cm. Daunnya berwarna hijau kusam dengan permukaan yang tidak begitu halus dan terdapat bintil-bintil berwarna ungu kecoklatan. Pada tepian daunnya juga sedikit bergelombang. Hampir bisa dibilang sama persis dengan penampakan daun Paphio moquetteanum.

Anggrek ini berbunga tanpa dipengaruhi musim. Bunganya bisa muncul bergantian dari tangkai bunga yang sama. Terkadang ditemukan ada 2 kuntum yang mekar berbarengan dari tangkai bunga yang sama. 

Termasuk jenis paphio species yang tahan banting. Tidak memerlukan perawatan khusus walaupun dirawat di dataran rendah dengan cuaca yang cukup panas. 

Beberapa tahun lalu, penulis menanam beberapa paphio glaucopyllum ini dengan menggunakan media tanam yang berbeda-beda. Ada yang menggunakan cacahan pakis full, ada yang menggunakan pasir malang, ada yang menggunakan sekam mix dengan cacahan arang, bahkan juga menggunakan tanah dan kompos daun. Kesemuanya tumbuh bagus dan berbunga, sampai dengan hari ini sudah berbunga beberapa kali. 

Jadi bisa disimpulkan bahwa paphio glaucopyllum ini cukup mudah untuk dirawat dan tidak membutuhkan perlakuan khusus apapun. Yang terpenting disiram dan tidak membiarkan tanaman overwater atau sebaliknya, dehidrasi karena tidak pernah diberi air. 

Walaupun tanaman ini bisa bertahan di suhu yang cukup panas, namun tetap harus ditaruh ditempat berpeneduh dengan kondisi yang sedikit lembab untuk mendapatkan hasil pertumbuhan tanaman yang maksimal.  

Paphio glaucopyllum by Ummu danish Orchids
Paphio glaucopyllum by Ummu danish Orchids

Demikian ulasan tentang Paphiopedillum glaucopyllum, salah satu paphio species endemik Pulau jawa dengan bunganya yang unik dan cantik.

Semoga bermanfaat.

FB: 

Ummu Danish Orchids

Ummu Danish Garden

youtube.com/@mdgarden

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun