Indonesia dikenal dengan keindahan alam nya yang banyak, sumber pangan yang melimpah dan budaya yang indah. Namun, terdapat beberapa hal yang menjadi sorotan yaitu naiknya jumlah bukit sampah setiap tahunnya. Ini merupakan catatan penting bagi Indonesia, apalagi Indonesia di juluki paru-paru dunia. Salah satu bentuk peduli sampah, masyarakat Indonesia membangun suatu program peduli sampah yang disebut penegakkan bank sampah. Yang didalamnya merupakan kegiatan pengumpulan sampah-sampah yang dapat menghasilkan uang. Seperti buku-buku bekas, koran yang sudah lama, botol, besi, aluminium dan masih banyak lagi.
Maka dari itu, mahasiswa KKN UIN walisongo semarang membantu dalam penimbangan bank sampah sebagai bentuk sadar dan peduli akan sampah, warga dusun cemanggah kidul membangun bank sampah yang terletak di RT 01, sebagai pusat pengumpulan sampah yang dapat di daur ulang. Kegiatan ini dilakukan setiap dua minggu sekali pada hari ahad.Â
Yang bertanggungjawab dalam bank sampah ini yaitu ibu Sri Anah selaku ketua RT 01 cemanggah kidul. Kegiatan ini di terima baik oleh warga setempat dan di apresiasi penuh oleh pemerintahan desa. Bank sampah ini sudah berjalan kurang lebih 3 bulan lamanya, sejauh ini belum ada kendala dalam penggalakkan bank sampah di dusun cemanggah kidul.
Mahasiswa KKN RDR 77 UIN Walisongo membantu dalam memilah, menimbang dan mengolah sampah-sampah yang sudah terkumpul sebelum dibawa ke pusat Bank Sampah didaerah terdekat, tercatat hampir 15 Kg sampah yang terkumpul setiap minggu nya. Ibu Sri Anah juga menjelaskan tujuan dari dibangunnya bank sampah ini, yaitu  "manfaat dari bank sampah ini yaitu, menjadikan lingkungan yang bersih dan sehat, dapat mengolah sampah menjadi hal yang bernilai, dan untuk menekan jumlah limbah lingkungan".
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H