Mohon tunggu...
Siti Hasna Fadhilah
Siti Hasna Fadhilah Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Mahasiswa Jurusan Akuntansi Universitas Nusa Putra

Selanjutnya

Tutup

Financial

Ketimpangan Bonus Demografi, Pengangguran Terdidik dan Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

23 Juni 2021   21:07 Diperbarui: 24 Juni 2021   07:44 627
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Finansial. Sumber ilustrasi: PEXELS/Stevepb

Menurut laporan United Nations Development Programme (UNDP), peringkat Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Indonesia berada pada urutan ke-113 dari 188 negara di dunia. Hal ini  menunjukkan bahwa Indonesia masih kalah dari beberapa negara di Asia Tenggara, seperti Thailand, Malaysia, Brunei Darussalam, dan Singapura.

Dalam hal ini pemerintah perlu mempersiapkan berbagai hal untuk mengahadapi bonus demografi yang akan terjadi beberapa tahun ke depan, salah satunya yaitu dengan meningkatkan kualitas dibidang pendidikan. Pendidikan merupakan salah satu hal utama untuk menciptakan tenaga kerja yang kompeten dan berkualitas. Pendidikan juga merupakan salah satu upaya dalam meningkatkan Indeks Pembangunan Manusia (IPM).

Selain itu, pemerintah juga perlu meningkatkan ketersediaan pelayanan kesehatan serta kesejahteraan masyarakat, salah satunya yang telah dilakukan yaitu dengan adanya program kartu BPJS. Kesehatan masyarat perlu diperhatikan karena kesehatan merupakan investasi jangka panjang serta masyarakat perlu adanya jaminan kesehatan terutama bagi usia produktif yang nantinya akan berkontribusi mewujudkan pertumbuhan ekonomi yang baik dan berkesinambungan.

Meski demikian, tentunya kita tidak bisa sepenuhnya bergantung pada pemerintah. Para usia produktif tentunya harus mencari ide dan gagasan dalam menghadapi fenomena bonus demografi ini salah satunya dengan menanamkan jiwa kewirausahaan. Jiwa kewirausahaan dapat berupa sikap kemandirian untuk mencari sumber penghasilan sendiri, dapat dilakukan dengan membuka usaha atau bisnis. 

Di tengah sulitnya mendapat pekerjaan di dunia kerja, menanamkan jiwa kewirausahaan para generasi milenial merupakan hal yang sangat penting, karena lapangan kerja yang tersedia tidak akan bisa menampung seluruh masyarakat pencari kerja yang berusia produktif. Untuk itu, dengan adanya jiwa kewirausahaan maka akan membuka peluang usaha baru dan peluang kerja yang baru bagi para pencari kerja.

Kesimpulannya, Indonesia harus mempersiapkan secara matang dan sungguh-sungguh agar fenomena bonus demografi bisa menjadi dampak positif bagi kelangsungan pertumbuhan ekonomi di Indonesia. Dengan pemanfaatan yang baik, maka hal ini akan berdampak positif bagi pertumbuhan ekonomi, karena akan meningkatkan aktivitas manusia di berbagai bidang sehingga dapat berpotensi menumbuhkan tingkat tabungan masyarakat.

Tanpa adanya persiapan yang matang, maka bonus demografi akan menjadi sebuah ancaman dengan meningkatnya tingkat pengangguran terdidik. Karena, pada situasi ini jumlah pencari kerja akan meningkat seiring dengan bertambahnya usia produktif.

Beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mempersiapkan diri menghadapi fenomena bonus demografi adalah dengan meningkatkan kualitas pendidikan, meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan masyarakat serta menanamkan jiwa kewirausahaan dalam diri generasi milenial.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun