Mohon tunggu...
siti latifatul wahidiyah
siti latifatul wahidiyah Mohon Tunggu... Lainnya - karyawan swasta

mempelajari sesuatu yang baru terasa menarik buat saya . karena saya suka dengan hal2 yang baru dalam hidup saya

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

" Utang Piutang : Niat Baik hingga Konflik Tak Terduga "

3 Februari 2025   21:28 Diperbarui: 3 Februari 2025   21:37 14
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Fenomena Utang Piutang: Dari Tangan di Atas, Menjadi Permusuhan yang Tak Terduga
Di sebuah desa kecil yang damai, hidup dua sahabat bernama Andi dan Budi. Sejak kecil, mereka selalu bersama---bermain bola di lapangan tanah, berburu ikan di sungai, bahkan berbagi sepiring nasi saat masa-masa sulit. Namun, siapa sangka, hubungan yang telah terjalin bertahun-tahun itu bisa retak hanya karena uang.  

Suatu hari, Budi datang ke rumah Andi dengan wajah penuh kebingungan. "Di, aku butuh bantuan. Anak istriku belum makan sejak kemarin. Aku pinjam uang dulu ya, nanti kalau gajian aku bayar," pintanya dengan nada penuh harap.  

Andi, tanpa berpikir panjang, langsung mengeluarkan sejumlah uang dari dompetnya. "Sudah, ambil saja. Bayarnya kapan pun bisa, aku percaya sama kamu," katanya sambil tersenyum.  

Budi pun lega. Uang itu ia gunakan untuk memenuhi kebutuhan keluarganya. Hari-hari berlalu, dan bulan pun berganti. Namun, Budi belum juga mengembalikan uang Andi. Setiap kali ditanya, alasannya selalu sama, "Maaf ya, aku belum ada uang." Awalnya, Andi bersabar. Tapi lama-lama, rasa kecewa dan jengkel mulai menguasai dirinya.  

Suatu malam, di warung kopi desa, Andi melihat Budi sedang tertawa lepas bersama teman-temannya. Di mejanya ada sepiring gorengan dan segelas kopi hangat. Pemandangan itu membuat dada Andi terasa sesak. "Kenapa utangku tak dibayar, tapi dia masih bisa bersenang-senang?" pikirnya.  

Tak tahan lagi, Andi mendatangi Budi dan menagih hutang di hadapan orang-orang. Namun, yang terjadi justru perdebatan panas. Budi tersinggung dan merasa dipermalukan, sementara Andi semakin geram karena tak kunjung mendapat kepastian. Kata-kata kasar pun terlontar, dan persahabatan yang bertahun-tahun dibangun, seketika hancur.  

Dampak Utang Piutang dalam Kehidupan Masyarakat

Kisah Andi dan Budi hanyalah satu dari sekian banyak contoh bagaimana utang piutang bisa merusak hubungan baik. Tak hanya memutuskan persahabatan, konflik semacam ini bahkan bisa berujung pada tindak kekerasan, dan lebih tragis lagi, kematian.  

Salah satu kasus yang sempat menghebohkan terjadi di Depok pada Februari 2023. Seorang pria berusia 42 tahun tewas setelah terlibat bentrokan dengan sekelompok orang akibat masalah utang piutang. Bentrokan ini tak hanya memakan korban jiwa, tetapi juga mengakibatkan ketegangan antarwarga yang berkepanjangan.

Kasus lain terjadi di Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI), Sumatera Selatan. Seorang pria tega menikam temannya sendiri hingga tewas hanya karena utang sebesar Rp140 ribu. Kejadian ini menunjukkan betapa emosi dan tekanan akibat utang bisa berubah menjadi tragedi yang tak terduga.

Kenapa Utang Piutang Sering Berujung Konflik?

Ada beberapa alasan mengapa utang piutang bisa menjadi bom waktu dalam hubungan sosial:  

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun