Kedua, tingginya harga pangan menjadi beban tambahan. Kenaikan harga bahan pokok seperti beras, minyak goreng, dan sayuran memperparah kesulitan yang sudah ada. Buruh serabutan yang tidak memiliki daya beli yang cukup akhirnya harus mengurangi asupan makanan atau memilih makanan yang lebih murah dan kurang bergizi.
Ketiga, akses terhadap layanan bantuan sering kali terbatas. Banyak buruh serabutan yang tidak memiliki akses ke program-program bantuan pemerintah karena status pekerjaan mereka yang tidak resmi. Bahkan jika mereka terdaftar, bantuan tersebut sering kali tidak cukup untuk menutupi kebutuhan mereka sehari-hari.
Langkah-Langkah Mengatasi Kelaparan di Kalangan Buruh Serabutan
Mengatasi masalah kelaparan di kalangan buruh serabutan membutuhkan langkah-langkah yang terencana dan terkoordinasi. Berikut adalah beberapa rekomendasi yang dapat dilakukan oleh pemerintah dan masyarakat untuk membantu mengurangi masalah ini:
1. Peningkatan Akses ke Pekerjaan yang Stabil dan Layak
  Pemerintah perlu menggalakkan program-program yang dapat menciptakan lapangan pekerjaan yang lebih stabil dan layak bagi buruh serabutan. Melalui pelatihan keterampilan, pemberian modal usaha, atau program padat karya, mereka bisa mendapatkan pekerjaan yang lebih pasti dengan penghasilan yang lebih baik. Dengan penghasilan yang stabil, mereka akan lebih mudah memenuhi kebutuhan pangan sehari-hari.
2. Subsidi Pangan dan Bantuan Sosial yang Lebih Tepat Sasaran
  Pemerintah juga harus memastikan bahwa program bantuan sosial dan subsidi pangan benar-benar menjangkau mereka yang membutuhkan, terutama buruh serabutan. Bantuan yang disalurkan harus tepat waktu dan cukup besar untuk membantu mereka melewati masa-masa sulit. Subsidi bahan pokok juga bisa menjadi langkah efektif untuk meringankan beban ekonomi mereka.
3. Peran Masyarakat dalam Mengurangi Kelaparan
  Masyarakat juga bisa berperan aktif dalam membantu mereka yang kekurangan. Salah satu caranya adalah dengan mendukung program-program bantuan pangan atau mendirikan dapur umum di komunitas masing-masing. Banyak lembaga amal dan kelompok masyarakat yang sudah memulai inisiatif ini, namun dibutuhkan partisipasi yang lebih luas agar bisa menjangkau lebih banyak orang.
4. Edukasi tentang Gizi dan Pangan Sehat
  Selain memberikan bantuan makanan, penting juga untuk memberikan edukasi kepada masyarakat tentang pentingnya konsumsi makanan yang sehat dan bergizi. Buruh serabutan sering kali hanya mampu membeli makanan murah yang kurang bergizi, sehingga rentan terhadap masalah kesehatan. Program-program edukasi gizi dapat membantu mereka membuat pilihan makanan yang lebih baik meskipun dengan anggaran yang terbatas.
Perspektif dan Harapan: Kepedulian Sosial sebagai Kunci
Masalah kelaparan di kalangan buruh serabutan bukanlah isu yang bisa diabaikan. Diperlukan kesadaran dan kepedulian dari semua pihak, baik pemerintah maupun masyarakat, untuk bersama-sama mengatasi masalah ini. Kelaparan bukan hanya masalah fisik, tetapi juga menyangkut martabat manusia. Mereka yang berjuang untuk mendapatkan makanan layak seharusnya mendapat perhatian lebih, baik dari segi kebijakan maupun tindakan nyata.
Pemerintah harus lebih tanggap dalam menyediakan jaringan pengaman sosial yang kuat, terutama bagi kelompok-kelompok rentan. Di sisi lain, masyarakat perlu meningkatkan empati dan solidaritas, tidak hanya melalui bantuan materi, tetapi juga dengan mendukung kebijakan-kebijakan yang berpihak pada kesejahteraan masyarakat miskin.