Mohon tunggu...
siti latifatul wahidiyah
siti latifatul wahidiyah Mohon Tunggu... Lainnya - karyawan swasta

mempelajari sesuatu yang baru terasa menarik buat saya . karena saya suka dengan hal2 yang baru dalam hidup saya

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Mengupas Hilangnya Sopan Santun di Kalangan Remaja

4 September 2024   18:17 Diperbarui: 4 September 2024   18:24 498
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Remaja dan Hilangnya Sopan Santun: Menyikapi Fenomena dan Mencari Solusi

Sopan santun, tata krama, dan etika adalah nilai-nilai dasar yang seharusnya menjadi fondasi dalam berinteraksi dengan sesama, terutama kepada yang lebih tua. Namun, belakangan ini, banyak orang tua, guru, dan masyarakat merasa prihatin dengan sikap remaja yang tampak semakin jauh dari nilai-nilai tersebut. Fenomena ini menjadi sorotan karena tidak hanya merusak hubungan antar generasi, tetapi juga berdampak pada pembentukan karakter remaja itu sendiri. Mengapa hal ini bisa terjadi? Apa yang dapat kita lakukan untuk menghadapinya? Artikel ini akan menganalisa penyebab hilangnya sopan santun di kalangan remaja, bagaimana menghadapinya, dan solusi untuk masa depan.

Penyebab Remaja Kehilangan Sopan Santun dan Etika

1. Pengaruh Media Sosial dan Teknologi Digital

Media sosial menjadi salah satu penyebab utama perubahan sikap remaja saat ini. Dengan akses tanpa batas ke berbagai konten, banyak remaja yang terpapar perilaku kurang sopan yang kerap dianggap sebagai hal biasa. Di platform-platform seperti TikTok, Instagram, dan YouTube, sering kali perilaku kasar atau tidak hormat mendapatkan lebih banyak perhatian, like, dan komentar positif, dibandingkan dengan konten yang mempromosikan nilai-nilai etika. Akibatnya, remaja cenderung meniru perilaku tersebut, menganggapnya sebagai hal yang keren atau up-to-date.

2. Kurangnya Keteladanan dari Lingkungan Sekitar

Remaja adalah peniru yang ulung. Ketika mereka tidak melihat contoh perilaku sopan dari orang-orang di sekitar mereka, seperti keluarga, teman, atau figur publik, mereka cenderung kehilangan arah dalam menentukan sikap yang benar. Keteladanan yang kurang dari orang tua dan lingkungan terdekat bisa membuat remaja bingung dalam membedakan mana yang pantas dan mana yang tidak.

3. Pergeseran Nilai dalam Masyarakat

Seiring dengan perkembangan zaman, nilai-nilai yang dianggap penting dalam masyarakat juga mengalami pergeseran. Jika dulu sikap hormat kepada orang yang lebih tua merupakan kewajiban yang tidak bisa ditawar, kini nilai tersebut sering kali tergeser oleh sikap individualistis dan kebebasan berekspresi. Sikap ini, meski positif jika dikelola dengan baik, sering disalahartikan sebagai kebebasan untuk berbuat sesuka hati tanpa mempertimbangkan norma-norma sosial yang ada.

4. Kurangnya Pendidikan Karakter di Sekolah dan Rumah

Pendidikan karakter yang menekankan pentingnya sopan santun dan etika sering kali kurang mendapatkan perhatian, baik di sekolah maupun di rumah. Pendidikan lebih banyak berfokus pada aspek kognitif, sementara aspek emosional dan sosial terabaikan. Anak-anak yang tidak diajarkan sejak dini untuk menghargai orang lain akan kesulitan menerapkan nilai-nilai tersebut dalam kehidupan sehari-hari.

Contoh Kasus Nyata: Dampak Nyata Kehilangan Etika di Kalangan Remaja

Di beberapa kota besar di Indonesia, fenomena ini kian nyata. Sebagai contoh, ada kasus di media sosial di mana seorang remaja perempuan dihujat netizen karena bersikap kasar kepada seorang petugas keamanan yang lebih tua hanya karena masalah sepele. Video tersebut menjadi viral dan menjadi contoh nyata bagaimana hilangnya rasa hormat pada yang lebih tua dapat memicu kemarahan publik. Banyak yang menilai bahwa hal ini adalah bukti nyata menurunnya etika dan sopan santun di kalangan remaja saat ini.

Cara Menghadapi dan Solusi Mengatasi Masalah Ini

1. Menjadi Teladan Bagi Remaja

Orang tua, guru, dan orang dewasa lainnya harus berperan aktif sebagai teladan bagi remaja. Sikap dan perilaku kita sehari-hari akan sangat memengaruhi bagaimana remaja berperilaku. Dengan memberikan contoh yang baik, seperti berbicara dengan sopan, menghargai orang lain, dan bertindak dengan etika, kita bisa membantu remaja untuk menumbuhkan sikap yang lebih positif.

2. Memperkuat Pendidikan Karakter di Sekolah

Sekolah harus lebih menekankan pentingnya pendidikan karakter sebagai bagian dari kurikulum. Ini bisa dilakukan dengan cara mengintegrasikan nilai-nilai sopan santun dan etika dalam setiap pelajaran, bukan hanya pada pelajaran khusus. Guru juga dapat mengadakan diskusi tentang pentingnya etika dalam kehidupan sehari-hari, termasuk di dunia maya.

3. Membatasi Penggunaan Media Sosial dan Mengarahkan Konten yang Dikonsumsi

Orang tua perlu lebih aktif dalam mengawasi dan mengarahkan penggunaan media sosial oleh anak-anak mereka. Beri batasan waktu penggunaan gadget dan dorong mereka untuk mengakses konten yang edukatif dan inspiratif. Selain itu, ajarkan mereka untuk berpikir kritis terhadap konten yang mereka lihat, agar mereka tidak mudah terpengaruh oleh perilaku negatif yang banyak beredar di internet.

4. Membangun Dialog Antar Generasi

Salah satu cara efektif untuk mengatasi masalah ini adalah dengan membangun komunikasi yang baik antara generasi muda dan generasi tua. Diskusi yang sehat dapat membantu remaja memahami mengapa etika dan sopan santun penting, bukan hanya sebagai aturan yang harus diikuti, tetapi juga sebagai cara untuk membangun hubungan yang harmonis dan saling menghargai.

Pesan Moral: Menjaga Nilai Sopan Santun di Tengah Arus Modernisasi

Fenomena hilangnya sopan santun di kalangan remaja bukanlah masalah sepele. Hal ini memerlukan perhatian serius dari kita semua, baik sebagai orang tua, pendidik, maupun masyarakat umum. Nilai-nilai etika bukan hanya soal aturan, tetapi tentang membangun hubungan yang sehat dan saling menghargai. Mari kita jaga, lestarikan, dan tanamkan nilai-nilai ini pada generasi muda kita agar mereka dapat tumbuh menjadi individu yang berkarakter kuat, beretika, dan mampu menghormati sesama, tidak peduli zaman dan teknologi terus berubah. Sopan santun adalah cerminan diri kita sebagai manusia yang berbudaya dan bermartabat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun