Mohon tunggu...
siti latifatul wahidiyah
siti latifatul wahidiyah Mohon Tunggu... Lainnya - karyawan swasta

mempelajari sesuatu yang baru terasa menarik buat saya . karena saya suka dengan hal2 yang baru dalam hidup saya

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Dentuman Sound Horeg dan Euforia Karnaval Pada Perayaan Kemerdekaan

24 Agustus 2024   20:39 Diperbarui: 24 Agustus 2024   20:42 15
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
dokumentasi pribadi

Karnaval Kemerdekaan dan Sound Horeg di Jawa Timur: Sebuah Perayaan Keanekaragaman Budaya

Setiap tahunnya, bulan Agustus menjadi momen yang penuh semangat bagi masyarakat Indonesia. Dengan datangnya perayaan Hari Kemerdekaan, berbagai daerah di seluruh pelosok Nusantara berlomba-lomba untuk mengekspresikan kecintaan mereka terhadap tanah air. Salah satu bentuk perayaan yang paling meriah dan ditunggu-tunggu adalah karnaval. Di Jawa Timur, karnaval ini tak hanya menjadi ajang pamer budaya, tetapi juga momen di mana keunikan daerah setempat turut tampil, termasuk dengan kehadiran fenomena "sound horeg" yang tengah viral.

 Karnaval: Ajang Ekspresi Budaya dan Kreativitas

Karnaval di Jawa Timur sudah menjadi bagian integral dari perayaan kemerdekaan. Setiap kota dan desa memiliki cara unik untuk menggelar karnaval ini, mulai dari pawai kostum adat hingga parade kendaraan hias. Tidak hanya menampilkan keindahan dan keunikan budaya, karnaval ini juga menjadi ajang kreativitas masyarakat. Berbagai elemen budaya, seperti tarian tradisional, musik daerah, dan seni pertunjukan lainnya, turut meramaikan acara ini, menciptakan suasana yang penuh warna dan keceriaan.

Karnaval kemerdekaan di Jawa Timur biasanya diikuti oleh berbagai kelompok masyarakat, mulai dari pelajar, pegawai negeri, hingga komunitas-komunitas lokal. Mereka semua bahu-membahu mempersiapkan diri untuk tampil sebaik mungkin. Kostum-kostum unik dan kendaraan hias yang mencerminkan kekayaan budaya daerah setempat menjadi daya tarik utama dalam karnaval ini. Bahkan, di beberapa daerah, karnaval ini menjadi ajang kompetisi di mana peserta terbaik akan mendapatkan penghargaan dari pemerintah setempat.

Namun, karnaval di Jawa Timur tidak hanya tentang kemeriahan dan kreativitas semata. Lebih dari itu, karnaval ini juga mencerminkan semangat gotong royong dan kebersamaan yang menjadi ciri khas masyarakat Indonesia. Di tengah persiapan yang memakan waktu dan tenaga, setiap individu bekerja sama, memperkuat tali persaudaraan dan kekeluargaan antarwarga.

Sound Horeg: Fenomena Baru dalam Perayaan Kemerdekaan

Beberapa tahun belakangan, karnaval kemerdekaan di Jawa Timur semakin meriah dengan hadirnya "sound horeg." Sound horeg adalah sebutan untuk sistem audio berdaya tinggi yang biasa digunakan dalam berbagai acara, seperti konser atau pawai, dan kini menjadi tren di Jawa Timur. Suara yang dihasilkan oleh sound horeg ini begitu keras dan mendominasi, sering kali menggelegar hingga radius ratusan meter.

Sound horeg kini menjadi ikon baru dalam perayaan karnaval kemerdekaan di Jawa Timur. Di beberapa daerah, parade kendaraan hias dilengkapi dengan sound horeg yang memutar lagu-lagu nasional dan musik tradisional dengan volume tinggi. Meski tak jarang menimbulkan kontroversi karena tingkat kebisingannya, sound horeg telah menjadi bagian yang tak terpisahkan dari karnaval ini. Fenomena ini bahkan menarik perhatian media dan masyarakat di luar Jawa Timur, membuatnya semakin viral.

Namun, di balik popularitasnya, sound horeg juga memunculkan perdebatan. Beberapa pihak menganggap bahwa penggunaan sound horeg yang berlebihan bisa mengganggu kenyamanan masyarakat, terutama bagi mereka yang tinggal di sekitar lokasi karnaval. Meski begitu, banyak juga yang menikmati kehadiran sound horeg sebagai bagian dari kemeriahan perayaan, yang dianggap mampu meningkatkan euforia Hari Kemerdekaan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun