Mohon tunggu...
siti latifatul wahidiyah
siti latifatul wahidiyah Mohon Tunggu... Lainnya - karyawan swasta

mempelajari sesuatu yang baru terasa menarik buat saya . karena saya suka dengan hal2 yang baru dalam hidup saya

Selanjutnya

Tutup

Parenting

Dampak pada anak divorse

3 Agustus 2024   07:19 Diperbarui: 4 Agustus 2024   11:35 29
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

3. Dukungan Profesional
   - Konseling: Pertimbangkan untuk mendapatkan bantuan dari konselor atau psikolog anak. Terapi dapat membantu anak-anak mengatasi perasaan mereka dan memberikan strategi untuk menghadapi situasi sulit.
   - Grup Dukungan: Bergabung dengan grup dukungan bagi anak-anak dari broken home dapat memberikan mereka kesempatan untuk berbicara dengan orang lain yang mengalami hal serupa.

Contoh Kasus Nyata

Sebuah studi yang diterbitkan di Jurnal Psikologi Anak menemukan bahwa anak-anak yang mengalami perceraian orang tua menunjukkan peningkatan tingkat kecemasan dan depresi. Misalnya, seorang anak bernama Aisha, yang berusia 10 tahun, mengalami kesulitan tidur dan sering merasa cemas setelah orang tuanya bercerai. Dengan dukungan dari konselor sekolah dan rutinitas harian yang stabil, Aisha perlahan mulai merasa lebih tenang dan mampu berprestasi lebih baik di sekolah.

Perspektif dan Sudut Pandang

Sebagai penulis, penting untuk melihat masalah broken home dari sudut pandang anak-anak. Mereka adalah korban yang tidak bersalah dalam situasi ini, dan perasaan mereka perlu diakui dan dihargai. Orang tua dan masyarakat harus berusaha memahami dampak emosional yang dirasakan oleh anak-anak dan memberikan dukungan yang mereka butuhkan.

 Pesan Moral

Broken home bisa menjadi situasi yang sangat menantang bagi anak-anak, namun dengan pendekatan yang tepat, dampak buruknya dapat diminimalkan. Penting bagi kita sebagai orang dewasa untuk selalu mendengarkan dan memahami perasaan anak-anak, memberikan mereka cinta dan dukungan yang tak terbatas. Anak-anak adalah masa depan kita, dan menjaga kesehatan emosional dan psikologis mereka adalah tanggung jawab kita bersama.

Dengan perhatian dan kasih sayang yang tepat, anak-anak dari broken home dapat tumbuh menjadi individu yang kuat, resilien, dan penuh harapan. Mari kita bersama-sama menciptakan lingkungan yang mendukung dan penuh kasih bagi anak-anak kita, apapun situasi keluarga mereka.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun