Mohon tunggu...
siti latifatul wahidiyah
siti latifatul wahidiyah Mohon Tunggu... Lainnya - karyawan swasta

mempelajari sesuatu yang baru terasa menarik buat saya . karena saya suka dengan hal2 yang baru dalam hidup saya

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Manis Dibalik Bayangan

28 Juli 2024   11:53 Diperbarui: 28 Juli 2024   11:58 50
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Melihat perubahan dalam hidup Fio, Fero mulai menyadari kesalahannya. Dia merasa kehilangan dan berusaha untuk berubah demi mendapatkan cinta sejati Fio. Dengan upaya keras, Fero menunjukkan bahwa dia telah berubah dan mereka memutuskan untuk memulai kembali hubungan mereka dari awal. Kali ini, dengan dasar yang lebih sehat dan saling menghormati.

Fio dan Fero kembali menjalani hidup dengan dasar yang lebih sehat. Fero berusaha memperbaiki diri dan menunjukkan bahwa ia benar-benar berubah. Namun, meski telah berdamai dengan Fero, Fio tetap mewaspadai segala tindakan yang bisa membahayakan harga dirinya.

Fio menghabiskan waktu lebih banyak bersama kakeknya, yang ternyata sangat bijaksana dan penuh kasih. Kakeknya membantu Fio memahami bahwa hidup tidak harus selalu penuh tekanan dan kekhawatiran. Mereka sering berdiskusi tentang masa depan, pendidikan, dan bagaimana menjalani hidup dengan prinsip dan integritas.

Adel, dengan perawatan yang lebih baik, mulai menunjukkan tanda-tanda pemulihan. Keceriaannya kembali, dan dia mulai bersemangat untuk hidup lagi. Fio merasa sangat bahagia melihat adiknya tersenyum lagi. Kehidupan mereka yang dulu kelam kini mulai berwarna.

Sekolah menjadi tempat Fio kembali mengejar mimpinya. Dia bertekad untuk lulus dengan nilai terbaik dan mendapatkan beasiswa untuk melanjutkan pendidikan. Dengan bantuan kakeknya, Fio juga ikut kursus-kursus tambahan untuk menambah pengetahuan dan keterampilannya. Dia ingin memastikan masa depannya lebih cerah dan stabil.

Suatu hari, di rumah besar kakeknya, Fio dan kakeknya duduk bersama di teras sambil menikmati teh sore. Angin sepoi-sepoi menyapu wajah mereka, membawa ketenangan yang begitu mendalam.

"Terima kasih, Kakek, untuk segalanya," kata Fio dengan mata berkaca-kaca. "Aku tak tahu bagaimana aku bisa melewati semua ini tanpa bantuan Kakek."

Kakeknya tersenyum hangat. "Kamu adalah cucu yang kuat dan tegar, Fio. Aku hanya memberimu sedikit dorongan. Kamu yang melakukan semua kerja keras."

Fio menggenggam tangan kakeknya. "Aku berjanji akan membuat Kakek bangga. Aku akan menggunakan kesempatan ini sebaik-baiknya."

Sementara itu, Fero juga menghadapi transformasi besar dalam hidupnya. Kehilangan Fio membuatnya merenung dan mempertanyakan hidupnya yang penuh dengan manipulasi dan ketidakpedulian. Dia mulai menjalani terapi dan perlahan memperbaiki perilakunya. Fero memahami bahwa kebahagiaan sejati tidak bisa dibeli dengan uang atau kekuasaan.

Suatu malam, Fero datang ke rumah kakek Fio dengan seikat bunga. Dia berdiri di depan pintu dengan hati yang berdebar-debar, berharap bisa berbicara dengan Fio. Ketika Fio membuka pintu, dia terkejut melihat Fero berdiri di sana dengan wajah yang penuh penyesalan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun