kegiatan turun lapangan di TK Dharma Wanita Persatuan Buncitan, Sidoarjo. Dosen pembimbing mata kuliah Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) kelas G, Sayidah Aulia Ul Haque, M.Psi., Psikolog, kami mengaplikasikan Alat Permainan Edukatif (APE) Bola Petualang. Kegiatan ini bertujuan untuk melatih kemampuan sosial, motorik, dan kognitif anak-anak TK.
Surabaya, 15 Juni 2024 - Mahasiswa Fakultas Psikologi dari Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya, yakni Frisca Dyanetta, Siti Rahmawati, Rahma Gatra, Afifah Pratiwi, dan Nabil Zuhdi, melaksanakanKegiatan turun lapangan tersebut mengusung tema "Melatih Kemampuan Sosial, Motorik Serta Kognitif Anak Melalui APE Bola Petualang." APE Bola Petualang dirancang untuk mengasah kemampuan anak dalam hal kerja sama tim, interaksi sosial, dan koordinasi antara mata dan tangan. Selain itu, alat permainan ini juga membantu anak belajar menghitung  dan mengenal huruf dengan cara yang menyenangkan dan interaktif.
Dalam kegiatan tersebut, mahasiswa mengajak anak-anak bermain dengan APE Bola Petualang, di mana anak-anak dibagi menjadi beberapa kelompok yang masing-masing terdiri dari empat orang. Mereka harus bekerja sama untuk menggoyangkan kardus agar bola plastik berwarna-warni dapat masuk ke dalam lubang di tengah kardus dan jatuh ke dalam keranjang. Tantangan tambahan juga diberikan dengan mengurangi jumlah bola yang dimainkan, sehingga anak-anak harus lebih fokus dan terampil dalam mengoordinasikan gerakan mereka.
Dosen pembimbing mata kuliah, Sayidah Aulia Ul Haque, mengapresiasi kegiatan ini dan menekankan pentingnya inovasi dalam metode pembelajaran di PAUD. "APE Bola Petualang bukan hanya alat permainan, tetapi juga sarana pembelajaran yang efektif untuk mengembangkan kemampuan sosial, motorik, dan kognitif anak-anak. Dengan alat ini, anak-anak belajar bekerja sama, berkomunikasi, dan mengembangkan keterampilan berhitung serta mengenal huruf," ujarnya.
Guru-guru di TK Dharma Wanita Persatuan Buncitan juga merasakan manfaat dari kegiatan ini. "Adanya mahasiswa yang datang membantu anak-anak mengembangkan kemampuan sosial melalui kerja sama tim. Selain itu, APE ini juga membantu mengasah kemampuan kognitif dan motorik anak, seperti berhitung, membaca huruf, dan koordinasi antara mata dan tangan," ungkap salah satu guru.
Anak-anak TK pun tampak antusias dan senang dengan kegiatan yang diadakan. "Kakak-kakak membuat kegiatan belajar ini menjadi lebih menyenangkan. Kami bisa bermain, belajar, dan bernyanyi bersama," ujar salah satu murid dengan gembira.
Melalui kegiatan ini, diharapkan anak-anak TK Dharma Wanita Persatuan Buncitan dapat lebih meningkatkan kemampuan sosial, motorik, dan kognitif mereka. Selain itu, para guru juga dapat mengembangkan strategi pembelajaran yang lebih inovatif dan kreatif, baik di dalam maupun di luar kelas.
Kami mahasiswa Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya berharap kegiatan seperti ini dapat terus dilaksanakan dan menjadi inspirasi bagi lembaga-lembaga pendidikan lainnya untuk menerapkan metode pembelajaran yang menyenangkan dan edukatif. Dengan begitu, anak-anak dapat tumbuh dan berkembang secara optimal sesuai dengan potensi mereka masing-masing.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H