ANALISIS PEMASARAN BAKSO IKAN TENGGIRI DI DAERAH PANGANDARAN
Junianto1 dan Siti Nurholisah2
Dosen Departemen Perikanan_UNPAD
Mahasiswa Program Studi Perikanan _ UNPAD
Potensi pasar produk bakso ikan di Indonesia cukup menjanjikan, khususnya di Pangandaran, Jawa Barat. Â Pangandaran adalah daerah wisata pantai yang terletak di pesisir selatan provinsi Jawa Barat. Pada musim liburan maupun hari-hari biasa, wisatawan seringkali datang ke Pangandaran, akan tetapi jika musim liburan tiba wisatawan domestik atau mancanegara yang datang ke daerah Pantai Pangandaran seringkali akan lebih banyak dibandingkan dengan hari-hari biasa. Â Hampir semua orang dari berbagai kelompok umur mulai dari anak -- anak, remaja, orang dewasa sampai manula menyukai bakso karena rasanya yang gurih, lezat, dan kenyal serta bergizi tinggi.
Bakso ikan merupakan salah satu bentuk diversifikasi olahan ikan. Â Produk ini berbentuk bulat dan tekstur kenyal. Â Jika daging lumatan yang digunakan diperoleh dari ikan tenggiri maka disebut bakso ikan tenggiri.
Tenggiri adalah ikan laut yang banyak digunakan untuk bahan baku industry pengolahan ikan seperti nugget, sosis, empek-empek dan kaki naga.  Daging tenggiri mengandung mineral dan vitamin penting untuk tubuh manusia.  Selain itu juga mengandung gizi protein  dalam kisaran  22,6  -  26,2  g/100  g daging.  Â
 Bakso ikan tenggiri  untuk konsumen di daerah Pangadaran  dan juga daerah lainnya digunakan untuk memenuhi kebutuhan fisiologisnya.  Hal ini karena bakso ikan tuna ini memiliki kandungan protein, vitamian dan mineral yang baik untuk pertumbuhan dan meningkatkan kualitas tubuh.Â
 Bakso ikan sebagaimana produk bakso lainnya sangat digemari oleh masyarakat sehingga segmentasinya sangat luas. Berikut ini Analisis segmentasi Pasar Bakso Ikan Tenggiri di Daerah Pangandaran :
- Segmentasi Geografis, Bakso Ikan Tenggiri ini dipasarkan di daerah dengan konsentrasi konsumen yang tinggi karena berada pada daerah kawasan pariwisata tepatnya di pantai barat Pangandaran yang jumlah wisatawannya tinggi dan dari berbagai kota.
- Segmentasi Demografis
- Usia dan Siklus Hidup, Pelanggan Bakso Ikan Tenggiri tidak memiliki spesifikasi khusus dalam hal usia dan siklus hidup karena Bakso Ikan ini dapat dinikmati oleh siapa saja mulai dari anak kecil hingga orang dewasa dan lanjut usia.
- Jenis Kelamin, Produk makanan Bakso Ikan Tenggiri dapat dinikmati oleh laki-laki maupun perempuan sehingga siapapun dapat mencobanya.
- Kelas Sosial, Bakso Ikan Tenggiri tidak memiliki pangsa pasar tertentu dalam memasarkan produknya. Pelanggan bisa datang dari kalangan pelajar, mahasiswa, pengusaha, hingga selebritis. Hal ini berarti semua orang dapat menikmati bakso tertentu dengan harga yang terjangkau.
- Pendapatan, Karena produk yang dihasilkan Bakso Ikan Tenggiri tidak memiliki daya tahan yang lama, maka pelangganpun datang dari orang-orang yang memiliki pendapatan (penghasilan) yang berbeda-beda.
- Segmentasi Psikografis, Pelanggan Bakso Ikan Tenggiri ini adalah orang yang gemar melakukan wisata kuliner dan para pecinta Bakso.
- Segmentasi Perilaku, Masyarakat pada umumnya yang berkunjung ke wista pantai pangandaran atau masyarakat sekitar pangandaran tertarik untuk menikmati bakso ikan Tenggiri karena biasanya masyarakat menyukai makanan yang berkuah. Bakso ikan Tenggiri ini tidak hanya menyediakan menu bakso saja tetapi juga ada aneka jus dan softdrink sebagai pelengkap makan bakso.
Bentuk pasar produk bakso Ikan Tenggiri di daerah Pangandaran adalah Pasar Persaingan sempurna. Pesaing produk dari Bakso Ikan Tenggiri di Pangandaran dapat dikelompokkan menjadi dua yaitu pesaing rival  dan pesaing subsitusi.  Pesaing rival adalah bakso yang terbuat dari daging ikan selain ikan Tenggiri sedang pesaing subsitusi adalah bakso sapi saja.Â
Kriteria bakso Ikan yang baik dapat dilihat dari syarat mutu bakso yang terdapat didalam SNI 01-7266.1- 2006 adalah:
- Bentuk   : bulat halus, berukuran seragam, bersih dan cemerlang, tidak kusam.
- Warna    : putih merata tanpa warna asing lain.
- Rasa     : lezat, enak, rasa ikan dominan sesuai jenis ikan yang digunakan.
- Aroma    : bau khas ikan segar rebus dominan sesuai jenis ikan yang digunakan dan bau bumbu cukup tajam.
- Tekstur   : kompak, elastis, tidak liat atau membal, tidak ada serat daging, tanpa duri atau tulang, tidak lembek, tidak basah berair, dan tidak rapuh.
PUSTAKA
Â
Ali M. 2015. Potensi Wisata Bahari Pulau Pasaran Bandar Lampung. Prosiding Seminar Nasional Swasembada Pangan, Politeknik Negeri Lampung 29 April 2015. Hal 568-575.