Mohon tunggu...
Siti NurHalimah
Siti NurHalimah Mohon Tunggu... Penulis - Tadris IPS 1

Tadris IPS 1 IAIN Jember

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Filsafat Pendidikan Esensialisme dan Asumsi atau Pemikiran para Tokohnya

14 Mei 2020   22:32 Diperbarui: 14 Mei 2020   22:31 75
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Filsafat pendidikan esensialisme bisa sebagai aliran filsafat culture,atau lebih tepatnya aliran filsafat pendidikan yang berpegang teguh kepada culture/budaya(Budi dan akal).Maksudnya yaitu didalam pendidikan diharuskan memiki nilai-nilai budaya/culture dan tujuan yang begitu jelas.

Asumsi/pemikiran tokoh filsafat pendidikan esensialisme,diantaranya:

1.C.Begley

Didalam filsafat ini C.Begley memiliki asumsi bahwa yang paling utama didalam pendidikan harus tau bagaimana cara mewariskan sejarah ataupun budaya,caranya yaitu dengan menumbuhkan rasa minat didalam diri manusia,menawarkan sebuah teori,serta adanya pengarahan dari orang-orang dewasa maupun orang yang lebih berpengalaman.

2.Thomas Briggs

Thomas Briggs ini sangat menolak dengan adanya pemikiran filsafat pendidikan progresivisme,yaitu dengan alasannya yang sangat kuat bahwa aliran progresivisme ini sudah mengobrak-abrik moral generasi muda yang dianggap sebagai generasi penerus bangsa,mengapa demikian? Karena didalam aliran progresivisme mengutamakan adanya sebuah kebebasan

3.Frederick Breed

Frederick Breed ini adalah orang yang memiliki jiwa disiplin,sehingga ia tentu saja mengutamakan adanya kedisiplinan didalam sebuah pendidikan,selain itu baginya setiap manusia tentu saja harus memiliki sebuah keterampilan,selain keterampilan manusia harus memiliki pengetahuan yang sangat luas,karena agar manusia tersebut produktif dan juga dapat diterima didalam masyarakat setempat

4.Isace Leon Kandel

Dalam asumsinya menyatakan bahwa tentu semua manusia memiliki sebuah potensi,dan potensi tersebut tidak dapat diukur dari materi belajar,karena materi belajar merupakan sebuah sumber atau pkndasinya sebuah nilai-nilai,dan nilai-nilai ini tentu digunakan untuk bersosialisasi

Thank you

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun