Mohon tunggu...
Siti Maula Dawilah
Siti Maula Dawilah Mohon Tunggu... Seniman - PEACE

Be kind and Shine

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

PSBB, Milenial Semakin Konsumtif

6 November 2020   19:43 Diperbarui: 6 November 2020   19:56 82
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Pada masa pandemi covid -- 19, pemerintah daerah di berbagai kota menegaskan untuk lockdown dan melarang masyarakat untuk berpergian atau keluar rumah jika tidak ada keperluan yang mendesak, banyak pula perusahaan, pedagang, rumah makan yang mengalami lumpuh total akibat adanya lockdown atau PSBB hal ini berdampak pada karyawan yang harus diberhentikan atau dirumahkan pada masa PSBB, beberapa dari perusahaan FnB menerapkan sistem Drive Thru, Pesan Antar melalui platform Gojek atau Grab, menambah promo -- promo yang mungkin dapat menarik para pembeli. 

Biasanya para pemilik online juga memberikan iming -  iming hadiah, barang termurah, dan diskon. Pada awalnya para pemilik Online Shop akan menjual kepada temannya sehingga memberikan kesan real bahwa barangnya bisa direview dan bisa menarik perhatian calon -- calon pembeli selanjutnya. Hal ini berkiatan dengan testimoni yang dikumpulkan dari seluruh costumer yang sudah membeli produknya, penggambaran testimoni ditaruh alam platform media yang dipakai setiap pemilik toko.

Pada era teknologi ini Media Online yang dimanfaatkan untuk menjual produknya yang dikenal seperti Online Store saat ini mengandrungi masyarakat dan berkembang dengan pesat bisnis online di Media Massa dan menawarkan produknya di internet sedangkan pada massa PSBB meilenial lebih banyak menghabiskan waktunya untuk menatap. 

Hanya dengan terhubung dengan internet maka langsung akan terjadi transaksi jual beli melalui online, yang nantinya barang akan di kirim setelah membayar, kemudahan dalam mengakses teknologi seperti ini adalah salah satu yang dapat mempengaruhi perilaku konsumtif pada kaum milenial, akses yang mudah, produk yang ditawarkan menjanjikan maka akan semakin meningkat keinginan seorang individu untuk membeli dan menjadi kebiasaan lalu berakhir ketergantungan.

Pembatasan Sosial Berskala Besar memberikan ruang kepada seluruh masyakat untuk lebih aktif dan lebih memanfaatkan teknologi dan media internet untuk hal yang baik terutama untuk menggantikan hal -- hal yang tidak bisa dilakukan secara tatap muka seperti pertemuan, Pembelajaran, dan memasarkan produk seperti yang dilakukan oleh FnB yang terkena dampak Covid 19 hal ini membuat tingkat konsumtif milenial meningkat dalam hal belanja online maupun memesan makanan secara online. 

Promo yang ditawarkan sangat berpengaruh dalam peningkatan perilaku konsumtif kaum milenial, hal ini terjadi karena tidak adanya kegiatan atau waktu dirumah renggang sehingga mereka lebih mempunyai waktu untuk membeli makanan atau barang yang bahkan tidak terlalu penting untuk dibeli.

Manusia pada dasarnya memiliki kebutuhan masing -- masing dan tidak bisa dijadikan tolak ukur atau di sama ratakan dengan manusia lainnya, kemajuan teknologi dimedia massa membentuk perubahan dan secara tidak sadar telah mempengaruhi masyarakat dalam cara pandang untuk menimbang hal yang tidak rasional,untuk membeli sesuatu, contohnya membeli sesuatu yang tidak benar -- benar dibutuhkan tetapi hanya ingin mempunyai dan akhirnya berprilaku komsumtif.

Kebutuhan manusia tidak akan jauh dari pakaian dan trend fashion saat ini juga marak sehingga menjadikan seorang individu selalu ingin update dalam berpakaian, pada masa PSBB penggunaan masker menjadi wajib pada trend masker ini pun menjadi suatu trend fashion yang menjadikan masyarakat menjadi konsumtif dan ingin mempunyai model masker yang terbaru atau yang trend.

"Karena dirumah punya lebih banyak waktu untuk melihat barang promo di suatu platform, dan ketika barang -- barang yang saya beli datang itu menjadi kebahagiaan tersendiri untuk saya, karena apa yang menjadi hiburan saya selama ini kan lagi lockdown jadi saya iseng aja beli apa yang saya mau beli" tutur denisya. 

Denisya mengakui bahwa hal ini adalah sebuah pemborosan dan tidak baik dilakukan dan dia akan mencoba lebih menahan diri dengan promo -- promo yang ditawarkan.  Konsep diri menjadi hal yang mempengaruhi terhadap apa yang akan dibeli. Pola pikir mengenai citra diri negatif ini akan mengarahkan individu ke perilaku membeli produk yang fungsinya menutupi kekurangan ataupun hanya untuk mengikuti trend belaka. 

Konsep diri yang ideal adalah suatu pemahaman diri yang man abisa menentukan apa yang menjadi standar untuk dirinya dan menimbang apa yang dibutuhkan secara rasional tidak membeli barang yang ditimbang dan tidak lagi menggunakan pemikiran yang rasional. Individu yang memiliki konsep atau citra diri yang positif adalah individu yang memiliki pndangan yag lebih menyenangkan dan menerima apa yang seharusnya di syukuri tidak harus membeli barang -- barang yang nyatanya tidak kita butuhkan dan harus bisa mengevakuasi apa yang benar -- benar menjadi kebutuhan mana yang sekedar untuk penampilan.

Menurut Sumartono (2002), gaya hidup konsumtif merupakan suatu tindakan menggunakan suatu produk secara tidak tuntas. Artinya belum habis suatu produk dipakai, seseorang telah menggunakan produk lain dengan fungsi yang sama. Hal ini tentunya akan menghabiskan pengeluaran individu lebih banyak. Gaya hidup konsumtif suatu gaya hidup yang terlalu berlebihan dan hidup boros karena membeli barang yang semata -- mata hanya untuk di tunjukan kepada publik bukan apa yang benar -- benar ia butuhkan.

Penekanan Self Control untuk seorang individu yang terlanjur ketergantungan terhadap perilaku konsumtif, Self-Control mejelaskan mengenai pilihan seorang individu menyatukan perilaku yang telah disusun guna meningkatkan hasil dan tujuan tertentu sebagaimana yang diinginkan. 

Seseorang yang memiliki Self-Control yang rendah sering mengalami kesulitan menentukan konsekuensi atas tindakan mereka, sama hal nya seperti mereka yang membeli barang secara konsumtif dan berdampak pada pemborosan sehingga sulit untuk menerima konsekuensi yang harus mereka terima, dan Milenial untuk mencoba hal baru dan membeli apa yang belum mereka temui adalah pengaruh dalam perilaku konsumtif, para milenial harus bisa mengontrol diri, menghilangkan pembiasaan yang buruk.

Perilaku konsumtif ini sangat meningkat pada masa PSBB, terjadi pada semua platform karena para penjual atau pemilik modal menarwarkan produknya dan menyebar luas kan di internet yang mana para kaum milenial tergiur oleh penawaran -- penawaran yang berisi promo dan diskon mempengaruhi sifat prilaku konsumtif yang dilakukan para milenial.

Fitria, E. M. (2015). Dampak online shop di instagram dalam perubahan gaya hidup konsumtif perempuan shopaholic di Samarinda. Jurnal Ilmu Komunikasi, 1(3), 117-128.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun