Pendidikan diartikan sebagai 'tuntunan dalam hidup tumbuhnya anak-anak'. Maksud Pendidikan yaitu: menuntun segala kodrat yang ada pada anak-anak, agar mereka dapat mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi-tingginya baik sebagai manusia maupun sebagai anggota masyarakat. Dalam rangka mencapai keselamatan dan kebahagiaan sebagai anggota masyarakat anak perlu dituntun untuk menumbuhkembangkan kemandirian dan kreatifitasnya tanpa merubah kodrat yang mereka miliki.
Sebelum kegiatan dilaksanakan, guru melakukan perencanaan kegiatan bersama anak-anak. Dengan melakukan tanya jawab mengenai apa yang ingin anak-anak lakukan, bagaimana, dimana, dan kapan akan dilaksanakan. Setelah anak-anak membuat keputusan, mereka melakukan perencanaan kegiatan. Saat itu anak-anak kelas 2 bersepakat untuk memasak nasi goreng, mereka beralasan bahwa itu makanan kesukaan dan penasaran sekali untuk memasaknya sendiri tanpa campur tangan orang tua. Saya bahkan menawarkan alternatif kegiatan lain atau memasak hal yang lain akan tetapi mereka menolaknya. Hal yang mereka lakukan selanjutnya adalah membentuk kelompok, berbagi tugas dan membuat kesepakatan eksekusi.
Pemberian voice, choice, dan ownership akan melatih tanggung jawab pada anak-anak
Program ini dimaksudkan untuk menumbuhkan jiwa kemandirian anak karena pada zaman sekarang para orang tua seringkali menyingkirkan rintangan yang sebenarnya bisa dihadapi dan diatasi oleh anak sendiri. Orang tua cenderung merampas hak anak untuk merasakan kesulitan dan menghadapi tantangan. Dalam hal ini sekolah memiliki asset yang bisa dimanfaatkan yaitu pendampingan oleh guru, pemberian kesempatan bereksplorasi, beberapa alat yang dibutuhkan dapat dipinjam dari dapur sekolah dan kantin seperti kompor dan tabung gas.
SD Negeri 2 Gondangsari terletak di wilayah pedesaan dimana keadaan ekonomi warganya termasuk kedalam golongan menengah ke bawah. Namun, para orang tua dan komite mendukung penuh setiap kegiatan yang dilaksanakan oleh pihak sekolah sehingga hal ini merupakan modal social yang sangat penting bagi kami. Sehingga setiap kali anak-anak membutuhkan bahan mentah untuk praktik, orang tua siap mendukung dan memfasilitasi hal-hal yang dibutuhkan anak-anak. Beberapa orang tua bahkan membekali anak dengan berlebih agar dapat lebih banyak berbagi. Gotong royong orang tua dalam mendukung kegiatan sekolah adalah modal yang sangat penting.
Kegiatan Pekan Ketrampilan ini adalah sebuah usaha untuk menarik minat anak untuk meningkatkan kompetensi dan menggali potensi yang mereka miliki. Seringkali anak yang kemampuan kognitifnya dibawah rata-rata memiliki bakat/potensi diluar akademik. Kami juga ingin mempertahankan dan bahkan meningkatkan kekuatan-kekuatan yang telah dimiliki oleh sekolah, karena sudah dua tahun kemarin sejak pandemi covid menyerang kegiatan-kegiatan ketrampilan di sekolah nyaris terhenti. Para orang tua dan anak-anak berharap situasi normal dapat segera kembali. Dahulu ketika kegiatan perkemahan dan atau yang lainnya kami sering mengadakan kegiatan pekan ketrampilan seperti ini. Sehingga kegiatan ini merupakan sebuah ruang yang mewadahi keinginan anak untuk dapat mandiri dalam bereksplorasi, juga keinginan orang tua agar anak-anak bisa hidup wajar dan normal kembali.
Sejatinya setiap sekolah dalam sebuah daerah memiliki aset masing-masing. Benar memang ada sekolah yang memiliki aset yang luar biasa diatas rata-rata namun tidak semua sekolah memiliki aset yang berlebih atau mewah. Akan tetapi bukan berarti tidak berdaya sama sekali. Dengan memanfaatkan aset yang ada seoptimal mungkin, maka pengelolaan progran yang berdampak pada murid akan tetap bisa dilaksanakan