Mohon tunggu...
Siti Nurhalizah
Siti Nurhalizah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia. Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan. UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Jika untuk bermimpi saja kamu takut, maka kamu adalah orang yang tidak tahu arah masa depanmu.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Perkembangan Bahasa di Era Globalisasi

18 Desember 2022   17:20 Diperbarui: 18 Desember 2022   17:28 285
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Bahasa adalah sarana yang digunakan manusia untuk berpikir dan merupakan sumber alami pemahaman dan pengetahuan. Sebagai simbol pemahaman, bahasa telah memungkinkan orang untuk memahami apa yang terjadi di sekitar mereka dan telah membimbing mereka untuk memperoleh pengetahuan dan keahlian. 

Bahasa, baik lisan maupun tulisan, merupakan media penyampaian informasi dari satu orang ke orang lain. Seperti negara kita sendiri, yaitu Indonesia memiliki bahasa resmi sebagai bahasa persatuan negara kita. .

Secara sederhana, bahasa dapat didefinisikan sebagai alat untuk mengkomunikasikan apa pun yang terlintas dalam pikiran. Namun dalam arti yang lebih luas, bahasa adalah alat untuk berinteraksi atau komunikasi dalam artian sebagai alat untuk menyampaikan pikiran, gagasan, konsep, atau perasaan. 

Dalam sosiolinguistik, bahasa didefinisikan sebagai sistem lambang bunyi yang bersifat arbitrer, produktif, dinamis, beragam, dan manusiawi. Bahasa memiliki fungsi yang digunakan pada saat dibutuhkan, dan kita juga dapat mengekspresikan diri dengan menggunakan bahasa.

Bahasa digunakan sebagai alat untuk berkomunikasi, selain itu bahasa juga digunakan sebagai alat untuk mengadakan integrasi dan beradaptasi sosial dalam lingkungan atau situasi. Bahasa adalah alat komunikasi bagi manusia, baik secara lisan maupun tertulis. Seperti pemahaman Samsuri (1988:13) yang mendefinisikan bahwa bahasa merupakan kenyataan sosial yang dapat dipelajari tanpa menghubungkan dengan sejarah. 

Studi yang dilakukan pada suatu waktu tertentu apakah sekarang atau pada waktu lampau. Hal ini menjelaskan bahwa bahasa adalah suatu ilmu yang tidak terikat dengan suatu waktu. Sehingga mempelajari bahasa bukan berdasarkan sejarahnya tetapi waktu yang berkaitan pada saat itu.

Bahasa juga dapat didefinisikan sebagai lambang bunyi atau sebagai alat komunikasi antar individu. Orang-orang berinteraksi satu sama lain dan bersosialisasi. Oleh karena itu, peran bahasa dalam kehidupan sosial sangatlah penting. 

Seiring perkembangannya, bahasa berkembang dan beradaptasi dengan lingkungan dalam perkembangan penggunaan bahasa saat ini di era globalisasi. Di daerah kecil dan kekeluargaan, masyarakat kita menggunakan bahasa daerah untuk berkomunikasi, dan bahasa Indonesia digunakan secara luas dan resmi sebagai bahasa persatuan.

Dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, penggunaan bahasa sangatlah penting. Karena bahasa adalah simbol yang diproduksi sebagai lingkungan linguistik yang dimiliki bersama oleh suatu komunitas. Dalam kehidupan kita sehari-hari, bahasa kita gunakan untuk beraktivitas. Baik penggunaan bahasa lisan dan tulisan serta bahasa tubuh. Bahkan saat kita tidur, kita secara tidak sadar menggunakan bahasa. Itu adalah simbol kebanggaan dan identitas nasional.

Bahasa Indonesia adalah bahasa yang digunakan oleh rakyat Indonesia untuk berkomunikasi. Indonesia merupakan identitas nasional di antara bangsa-bangsa lain di dunia. Sebelum Indonesia menjadi bahasa resmi, ia dikenal sebagai bahasa Melayu. Bahasa melayu yang kami gunakan adalah bahasa melayu tua yang masih bisa kami pelajari sampai sekarang sebagai peninggalan masa lalu. Sejak 28 Oktober 1928, bangsa Indonesia secara resmi menggunakan bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional.

Bahasa Indonesia adalah bahasa nasional Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Dalam perkembangannya, dengan percepatan globalisasi, modernisasi, ilmu pengetahuan dan teknologi, bahasa Indonesia harus mampu menjadi alat komunikasi utama di Indonesia. Menghadapi situasi tersebut, berbagai pihak harus memiliki inovasi, agar bangsa Indonesia selalu dapat menyesuaikan diri dengan perkembangan zaman, sehingga Indonesia memiliki kedaulatannya sendiri dalam negara Indonesia.

Globalisasi adalah fenomena khusus peradaban manusia yang berlanjut dalam masyarakat global dan merupakan bagian dari enam proses global manusia. Era globalisasi yang ditandai dengan pesatnya arus komunikasi menuntut para pengambil keputusan bahasa bekerja keras untuk melengkapi dan memperbaiki semua aspek perkembangan bahasa. 

Selain menyadarkan masyarakat akan peran pelestarian bahasa Indonesia, pemerintah juga berkomitmen untuk tetap menggunakan bahasa Indonesia di era globalisasi ini. Salah satu upaya pemerintah adalah membangun pusat pengembangan bahasa. Oleh karena itu, jika masyarakat dan pemerintah terus bersinergi untuk mengembangkan dan menjaga penggunaan bahasa Indonesia, penggunaan bahasa Indonesia akan semakin kuat di era globalisasi, sehingga dunia mengetahui kualitas bahasa Indonesia itu sendiri.

Globalisasi dan teknologi informasi telah memberikan dampak yang sangat besar bagi perkembangan budaya dan peradaban manusia, termasuk bahasa, yaitu tentang identitas bangsa yang dapat dilihat melalui identitas linguistik. Apalagi dengan pengaruh globalisasi yang membuat Indonesia semakin populer di kalangan masyarakat. Di sisi lain, hal ini tidak dapat kita cegah, terutama pada kaum muda, karena perkembangan psikologis menuntut mereka untuk diinformasikan sesuai dengan tren yang berlaku di masyarakat. Oleh karena itu, kita bisa meminimalisir efek negatif yang ada dengan membiarkan gawai kita sendiri. Yaitu untuk memperluas eksistensi bahasa Indonesia.

Hal-hal yang harus diperhatikan dalam keberadaan suatu bahasa sebagai berikut :

(1) Bahasa sebagai alat komunikasi verbal yang digunakan dalam proses berpikir ilmiah, dimana bahasa adalah alat berpikir dan alat komunikasi untuk menyampaikan pikiran tersebut kepada orang lain berdasarkan logika induktif dan deduktif, (2) kita harus berhadapan dengan disiplin ilmu alam menggunakan dalam bahasa Indonesia. Bahwa dengan disiplin yang demikian, bahasa Indonesia lestari menurut kaidah bahasa Indonesia yang baik dan benar. Selain itu, ketika bahasa Indonesia menjadi pengaruh bahasa sehari-hari, maka harus disesuaikan dengan kaidah bahasa Indonesia yang pada dasarnya merupakan identitas bangsa Indonesia.

Pada era globalisasi ini, penggunaan bahasa Indonesia populer menjadi lebih dominan dan kosa kata baru terus bermunculan sehingga mengurangi keberadaan bahasa Indonesia. Tentu saja, televisi, koran, radio, internet, dan merek-merek impor menjadi pendorong utama yang turut merusak bahasa kita. 

Pengaruh globalisasi mempopulerkan Indonesia, menyebar dengan cepat dan mempengaruhi kehidupan bahasa masyarakat kita. Fenomena ini sangat terlihat pada bahasa yang digunakan remaja saat ini. Muncul istilah gaul. Jelas pula bahwa media televisi, surat kabar, dan jejaring sosial yang menggunakan struktur bahasa Indonesia sangat populer. Terutama situs sosial yang sering digunakan oleh para remaja.

Perkembangan globalisasi pada abad ke-21 sangat pesat dibandingkan dengan abad-abad sebelumnya. Hal ini disebabkan pesatnya perkembangan teknologi, sehingga komunikasi antar manusia di negara yang jauh dapat dilakukan dengan praktis tanpa waktu yang lama. Kemudahan ini, membuat informasi lebih cepat diberikan dari satu tempat ke tempat lain dalam waktu singkat. 

Percepatan transfer informasi ini kemudian juga mempercepat saling ketergantungan manusia di dunia. Hubungan langsung seperti bisnis juga diperkuat melalui berbagai pilihan interaksi, misalnya melalui internet, telepon atau email. Isu-isu ini memainkan peran penting dalam penyebaran globalisasi di seluruh dunia.

Pada zaman yang berkembang pesat saat ini, tentunya globalisasi memberikan dampak yang cukup signifikan terhadap bahasa atau komunikasi lisan. Terutama bahasa Indonesia, sebagai bahasa nasional Indonesia. Karena jumlah penduduk yang besar, bahasa sangat peka terhadap pengaruh zaman globalisasi. Baik  dampak positif dan dampak negatif.

Dampak positif globalisasi terhadap bahasa Indonesia :

  • Bahasa Indonesia mulai dikenal oleh dunia internasional.
  • Meningkatnya pengetahuan masyarakat internasional tentang Bahasa Indonesia.
  • Meningkatnya terjemahan buku-buku ke dalam Bahasa Indonesia.

Dampak negatif globalisasi terhadap bahasa Indonesia :

  • Masyarakat Indonesia tidak menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar atau lebih sering menggunakan bahasa Indonesia populer.
  • Berkurangnya minat generasi muda untuk mempelajari Bahasa Indonesia. Generasi muda cenderung untuk lebih menyukai sesuatu yang modern atau maju.
  • Bercampurnya Bahasa Indonesia dengan bahasa-bahasa asing.
  • Memperkaya kosakata Bahasa Indonesia. Terbukti banyaknya kata serapan yang diserap dari bahasa asing.

Bahasa Indonesia mempunyai kedudukan yang sangat penting, seperti tercantum pada teks proklamasi kemerdekaan Indonesia yang dibacakan oleh Bpk. Ir. Soekarno dan ikrar ketiga Sumpah Pemuda yang berbunyi "Kami Putra dan Putri Indonesia menjunjung bahasa persatuan, bahasa Indonesia". Ini menunjukkan bahwa bahasa Indonesia berkedudukan sebagai bahasa nasional ; kedudukannya berada di atas bahasa -- bahasa daerah. 

Selain itu, di dalam undang-undang dasar 1945 tercantum pasal khusus ( BAB XV , pasal 36 ) mengenai kedudukan bahasa Indonesia yang dinyatakan bahwa bahasa negara adalah bahasa Indonesia. Bahasa Indonesia digunakan sebagai bahasa resmi negara pada semua upacara, peristiwa, dan kegiatan kenegaraan, baik lisan maupun tulisan. Kegiatan tersebut meliputi penyusunan dokumen dan keputusan, serta surat-surat dari pemerintah dan instansi pemerintah lainnya, serta pidato kenegaraan.

Bahasa Indonesia memegang peranan penting dalam perkembangan manusia Indonesia secara menyeluruh dan perkembangan sumber daya manusia. Oleh karena itu, pengajaran bahasa Indonesia di sekolah harus ditingkatkan dengan meningkatkan keterampilan akademik para guru. 

Begitu pula dengan bahasa dan sastra Indonesia sebagai sarana pengembangan kemampuan berpikir, karena belajar bahasa Indonesia tidak hanya meningkatkan kemampuan berbahasa, tetapi juga kemampuan berpikir, bernalar, dan memperluas wawasan. Oleh karena itu, perlu untuk lebih memantapkan fungsi bahasa Indonesia sebagai alat ilmiah sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.

Oleh sebab itu, perlu dilakukan peningkatan kualitas pengajaran bahasa Indonesia di sekolah. Dalam rangka menghidupkan kembali penggunaan bahasa Indonesia dengan baik dan benar, pemerintah menetapkan kebijakan bahasa dan mencanangkan bulan Oktober sebagai Bulan Bahasa. Kesadaran masyarakat dalam penggunaan bahasa Indonesia, khususnya penutur bahasa Indonesia. 

Masyarakat harus lebih bijak dalam memilih bahasa yang baik dan buruk yang didengarnya di internet dan media lainnya sehingga dapat membatasi penggunaan bahasa asing yang berlebihan. Agar bahasa nasional Republik Indonesia dapat menjadi bagian dari globalisasi dan tidak menjadi "korban" globalisasi.

Selain menyadarkan masyarakat akan peran pelestarian bahasa Indonesia, pemerintah juga berkomitmen untuk tetap menggunakan bahasa Indonesia di era globalisasi ini. Salah satu upaya pemerintah adalah membangun pusat pengembangan bahasa. Oleh karena itu, jika masyarakat dan pemerintah terus bersinergi untuk mengembangkan dan menjaga penggunaan bahasa Indonesia, penggunaan bahasa Indonesia akan semakin kuat di era globalisasi, sehingga dunia mengetahui kualitas bahasa Indonesia itu sendiri.

Globalisasi dan teknologi informasi telah memberikan dampak yang sangat besar bagi perkembangan budaya dan peradaban manusia, termasuk bahasa, yaitu tentang identitas bangsa yang dapat dilihat melalui identitas linguistik. Apalagi dengan pengaruh globalisasi yang membuat Indonesia semakin populer di kalangan masyarakat. 

Di sisi lain, hal ini tidak dapat kita cegah, terutama pada kaum muda, karena perkembangan psikologis menuntut mereka untuk diinformasikan sesuai dengan tren yang berlaku di masyarakat. Oleh karena itu, kita bisa meminimalisir efek negatif yang ada dengan membiarkan gawai kita sendiri. Yaitu untuk memperluas eksistensi bahasa Indonesia.

Hal-hal yang harus diperhatikan dalam keberadaan suatu bahasa sebagai berikut :

(1) Bahasa sebagai alat komunikasi verbal yang digunakan dalam proses berpikir ilmiah, dimana bahasa adalah alat berpikir dan alat komunikasi untuk menyampaikan pikiran tersebut kepada orang lain berdasarkan logika induktif dan deduktif

 (2) kita harus berhadapan dengan disiplin ilmu alam menggunakan dalam bahasa Indonesia. Bahwa dengan disiplin yang demikian, bahasa Indonesia lestari menurut kaidah bahasa Indonesia yang baik dan benar. Selain itu, ketika bahasa Indonesia menjadi pengaruh bahasa sehari-hari, maka harus disesuaikan dengan kaidah bahasa Indonesia yang pada dasarnya merupakan identitas bangsa Indonesia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun