Puluhan anak-anak penyandang disabilitas itu tak kuasa menyembunyikan wajah bahagianya, saat pak Hans Reede yang sangat mereka nantikan tiba. Tangan-tangan mungil mereka serentak melambaikan bendera penuh semangat kegembiraan. Sang merah putih pun berkelebatan, berdampingan dengan bendera Belanda dan Malaysia.
Hari ini Senin, 30 September 2024, SLB Kristen Pelangi Kasih di Pasirian, Lumajang kedatangan tamu istimewa. Tamu yang berasal dari kota kecil Lichtenvoorde di Belanda ini bukan orang sembarangan. Beliau adalah pakar pendidikan sekolah luar biasa, yang  berpengalaman menangani SLB di berbagai negara.
Kehadiran beliau adalah buah perjuangan SLB Kristen Pelangi kasih dan beberapa SLB lain di kabupaten Lumajang selama 1 tahun belakangan ini. Dibawah bimbingan ibu Siti Zahro, Fasilitator Sekolah Penggerak angkatan 1, mereka berjibaku melengkapi segala persyaratan administrasi untuk mendatangkan tenaga ahli dari PUM Belanda.
Dosen Universitas Surabaya yang akrab disapa bu Siti ini menjelaskan bahwa meski beliau telah purna tugas setelah 3 tahun pengabdian di Lumajang dan harus pindah ke Blitar, namun beliau tetap berkomitmen untuk selalu ada saat teman-teman SLB binaannya membutuhkan bantuan. Keberhasilan menghadirkan tenaga ahli dari PUM Belanda inilah salah satu buktinya.
Programma Uitzending Manager (PUM) adalah lembaga non pemerintah dibawah kementerian Luar Negeri Belanda yang bergerak untuk membantu pengembangan bisnis kecil menengah di banyak negara berkembang.
Karena itulah SLB Kristen Pelangi Kasih mengajak kolaborasi beberapa SLB lain di Lumajang, untuk mengajukan bantuan pelatihan guna membenahi sektor usaha yang menopang kegiatan belajar mengajar.
Tak dinyana, PUM Belanda justru mengirimkan pakar pendidikan sekolah luar biasa. Untuk menyempurnakan sistem pendidikan yang telah berjalan selama ini.
Jika kita buka kembali catatan kiprah PUM di Indonesia, SLB Kristen Pelangi Kasih telah mencetak sejarah sebagai lembaga non UMKM pertama yang mendapatkan bantuan tenaga ahli bidang pendidikan.
Maka kesempatan yang sangat langka ini dimanfaatkan sebaik-baiknya dengan menggelar workshop bersama untuk meningkatkan mutu pendidikan sekolah luar biasa dan vokasi.
Keberadaan SLB Kristen Pelangi Kasih ini adalah bukti nyata akan keberhasilan program sekolah penggerak di Jawa Timur.
Lebih lanjut beliau mengatakan: "Program sekolah penggerak angkatan 1 boleh selesai, tetapi transformasi harus terus dilakukan oleh semua elemen pendidikan untuk menuju Indonesia yang lebih baik".
Setelah selesai kegiatan workshop, pak Hans akan tetap tinggal di SLB Pelangi Kasih sampai 2 minggu kedepan. Hal ini beliau lakukan sebagai bentuk keseriusan beliau untuk menggali segala persoalan yang terjadi dan menemukan solusi.
Tak berhenti sampai disitu, beliau juga berkomitmen untuk mendedikasikan ilmu dan pengalamannya dalam bidang sekolah disabilitas guna membantu semua SLB yang ada, khususnya para peserta workshop yang datang dari berbagai kota.
Bersama dengan kunjungan pakar dari PUM Belanda ini, hadir juga pak Timothy Ho dari Malaysia. Beliau adalah sahabat sekaligus konsultan SLB Pelangi Kasih yang telah 9 tahun membantu pengembangan yayasan.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI