Surabaya, Universitas Surabaya terus berkomitmen dalam pendampingan UMKM di wilayah Kabupaten Jombang. Salah satu bentuk komitmen tersebut adalah workshop Literasi Keuangan bekerjasama dengan Pemerintah Daerah Kabupaten Jombang pada Sabtu, 14 September 2024 di Hotel Fatma Jombang. Â Kegiatan yang diikuti oleh 20 UMKM ini dilaksanakan sebagai rangkaian dari Pemberdayaan Mitra Usaha Produk Unggulan Daerah dan didanai oleh DRTPM Kemendikbudristek.
Kegiatan workshop dibuka oleh Ibu Sri Surjati, S.Si., M.Si selaku staf ahli Pemerintah Kabupaten Jombang. "Peningkatan kualitas dan kapasitas UMKM menjadi hal penting dan salah satunya melalui literasi keuangan. Sinergitas pemerintah daerah dan akademisi sangat diharapkan untuk menambah kompetensi UMKM" ujar Sri Surjati dalam sambutannya.
Workshop literasi keuangan ini dipandu oleh Faizal Susilo Hadi, M.SM dosen  Program Studi Manajemen, Universitas Surabaya dan Tri Sagirani, S.Kom., M.MT dosen Program Studi Sistem Informasi, Universitas Dinamika.
Dalam sesinya Faizal menyampaikan "ada sepuluh kendala  utama UMKM melakukan transformasi digital. Beberapa diantaranya adalah infrastruktur yang tidak memadai, tidak ada mentor bisnis dan kurangnya pelatihan digital. Dan program ini ingin mengurangi kendala-kendala yang ada".
Pada sesi kedua Tri Sagirani melakukan pendampingan UMKM untuk mengenal dan menggunakan Sistem Informasi Aplikasi Pencatatan Informasi Keuangan atau SIAPIK yang disediakan oleh Bank Indonesia, "SIAPIK ini adalah aplikasi pencatatan keuangan digital untuk UMKM mencatat transaksi keuangan usahanya. Fiturnya sangat lengkap dan mudah cara mengoperasikannya" jelasnya disela-sela sesi praktik penggunaan SIAPIK.
Literasi Keuangan ini memberikan penguatan pada UMKM untuk tertib dalam pencatatan setiap detil transaksi yang terjadi. Pencatatan keuangan sangat penting untuk mengembangkan skala usaha UMKM. Laporan keuangan merupakan produk akhir dari proses pencatatan keuangan. Hal ini bermanfaat untuk mengetahui kondisi usaha UMKM, khususnya membantu memisahkan keuangan pribadi dan keuangan usaha. Juga untuk mengetahui keuntungan dan kerugian usaha, serta mengevaluasi kinerja. Dengan perkembangan teknologi digital, proses pencatatan keuangan tidak perlu lagi dilakukan secara manual.
Salah satu peserta menyampaikan antusiasnya selama pelatihan, "Materinya seru banget. Sangat sesuai dengan kebutuhan UMKM yang selama ini belum dapat melakukan pencatatan transaksi dengan rapi. Sementara untuk merapikannya masih bingung harus memulainya dari mana. Aplikasi SIAPIK ini sangat membantu, banyak fitur yang langsung bisa digunakan dengan mudah. Mulai dari entri data, cetak faktur, hingga bermacam laporan keuangan" ujar Ainiyah dari Asosiasi Pengusaha Kreatif Mandiri (APKM) Kabupaten Jombang.
Kesan serupa disampaikan juga oleh pelaku usaha Bhima Aneka Besek, Atikawati. "Alhamdulillah sekali materi literasi keuangan ini sangat relevan bagi kami para pelaku UMKM. Kami yang selama ini menggunakan pencatatan manual sekarang bisa di upgrade secara digital. Harapannya kami para UMKM bisa disiplin dan konsisten melakukan pencatatan keuangan secara digital".
SIAPIK dihadirkan oleh Bank Indonesia untuk memenuhi kebutuhan UMKM. Aplikasi ini dapat digunakan untuk mencatat transaksi keuangan secara mobile menggunakan perangkat smartphone berbasis Android dan iOS. Bisa juga menggunakan web based menggunakan perangkat personal computer/laptop/smartphone. "Setelah workshop literasi keuangan ini, pengguna SIAPIK dapat menerapkannya untuk kegiatan pencatatan keuangan sehari-hari. Karena lebih fleksibel dan dapat dilakukan via handphone. Tidak perlu lagi mencatat manual di buku" ungkap Igna Dea Puspita sebagai pemilik Anya Craft.