Mohon tunggu...
siti anisa
siti anisa Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

🙌🙌

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Hari Tsunami Sedunia : Pentingnya Kesiapsiagaan dan Kesadaran Masyarakat di Daerah Rawan

5 November 2024   10:15 Diperbarui: 5 November 2024   10:18 65
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://www.rri.co.id/lain-lain/1096470/hari-kesadaran-tsunami-sedunia-diperingati-setiap-5-november

5 November 2024 Tanggal 5 November kembali diperingati sebagai Hari Tsunami Sedunia. Momentum ini pertama kali ditetapkan oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pada tahun 2015 dengan tujuan meningkatkan kesadaran akan ancaman tsunami serta pentingnya kesiapsiagaan masyarakat, khususnya di wilayah pesisir yang berisiko tinggi. Peringatan tahun lalu menyoroti pentingnya investasi dalam sistem peringatan dini dan kesiapan evakuasi.
Data dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menunjukkan bahwa Indonesia, sebagai salah satu negara di "Cincin Api Pasifik," berpotensi tinggi mengalami tsunami akibat aktivitas tektonik di wilayah lautnya. Tahun lalu, pemerintah Indonesia menggelar beberapa latihan evakuasi di daerah-daerah yang rawan tsunami, seperti di Sumatra Barat dan Bali, bekerja sama dengan lembaga internasional untuk simulasi penanganan bencana. Kegiatan tersebut bertujuan menguji kesiapan masyarakat serta infrastruktur di area pesisir.
Kepala BNPB tahun lalu menyatakan bahwa simulasi seperti ini membantu masyarakat mengenali tanda-tanda awal tsunami, seperti surutnya air laut secara tiba-tiba atau guncangan gempa. "Kesadaran dan pengetahuan tentang tsunami sangat penting, mengingat bencana ini datang dengan cepat. Dengan latihan rutin, kami berharap masyarakat tahu tindakan yang harus dilakukan," katanya.
PBB juga menyoroti pentingnya penggunaan teknologi dalam meningkatkan sistem peringatan dini. Tahun lalu, Indonesia bekerja sama dengan negara-negara lain untuk memperkuat jaringan sensor gempa dan tsunami, yang memungkinkan peringatan bisa disampaikan lebih cepat ke masyarakat. Selain itu, edukasi melalui sekolah dan komunitas juga dianggap penting, terutama dalam mendidik anak-anak mengenai langkah evakuasi yang aman.
Menurut laporan yang dirilis PBB pada peringatan tahun lalu, dari tahun ke tahun, negara-negara pesisir di seluruh dunia telah memperbaiki sistem kesiapsiagaan mereka, namun masih terdapat tantangan dalam memperluas akses peringatan dini ke daerah terpencil. Indonesia, dengan wilayah kepulauan yang luas, terus menghadapi tantangan ini dan berupaya memperluas jaringan peringatan dini hingga ke wilayah pelosok.
Hari Tsunami Sedunia tahun ini kembali mengingatkan pentingnya persiapan dan pemahaman dalam menghadapi bencana. Diharapkan masyarakat, terutama di daerah pesisir, memiliki pengetahuan dan kemampuan yang lebih baik untuk melindungi diri dari ancaman tsunami. Dengan peningkatan kesadaran dan kesiapan, dampak dari bencana bisa diminimalisasi, melindungi lebih banyak nyawa serta infrastruktur penting. Dengan terus memperingati Hari Tsunami Sedunia, diharapkan kesiapsiagaan masyarakat global dalam menghadapi bencana tsunami semakin meningkat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun