2.2.3 Indikator Motivasi
Indikator motivasinya (Parimita et al., 2018:130) yakni:
- Kebutuhan Fisiologis
- Kebutuhan Rasa Aman
- Kebutuhan Sosial
- Kebutuhan Penghargaan
- Kebutuhan Aktualisasi Diri.
2.3Â Komunikasi
Komunikasi yakni kecakapan didalam penyaluran informasi yang di dapatkan secara kognitif. Disaat proses penyaluran tersebut yang berisikan informasi kepada pihak lainnya dengan maksud memengaruhi sikap pihak lainnya disaat pemecahan permasalahan supaya tujuannya bisa diraih (Ulfa & Surenda, 2021:37).
Komunikasi yakni alat yang dipakai oleh keseluruhan pihak, yang bergantung ditiap pihak yang mempergunakannya dengan tepat saja, karena apabila komunikasinya di        salurkan tidak tepat, akan terjadinya misscommunication diantara pemberinya dan penerima pesannya (Maulina, 2017:101). Komunikasi merupakan langkah didalam pendistribusian pesan secara langsung maupun dengan sosial media. Manfaat komunikasinya bisa memberikan kemudahaan disaat seorang saling interaksi supaya mempererat hubungan perusahaannya sesuai dengan yang diharapkan (Wakhyuni & Andika, 2019:272). Berdasarkan definisi komunikasi di atas, di simpulkan komunikasi merupakan langkah menukarkan informasi oleh dua orang/lebih secara langsung
maupun tidak supaya terwujudnya tujuan organisasinya.
2.3.1Â Manfaat Komunikasi
Adapun manfaat komunikasi yang bisa didapatkan (Maulina, 2017:101) yakni:
- Menyampaikan informasi
- Mengajarkan
- Mengajak
- Memberi penghiburan.
2.3.2Â Hambatan Komunikasi
Beberapa hambatan utama berkomunikasi didalam suatu organisasi (Ulfa & Surenda, 2021:37) yaitu :
- Melakukan pengevaluasian terhadap sumbernya, memberi arti dan makna ditiap pesan yang dipengaruh pengirim pesannya.
- Menyaring, terkait penyalahgunaan informasi berupa hal yang negatif.
- Penekanan waktu, pimpinan sering tidak mempunyai waktu didalam menginformasikan sesuatu pada karyawannya.
- Selektif mendengarkan, perlunya mendengarkan serta memilah informasinya yang tidak penting.
- Kesulitan berbahasa, seringkali komunikan saling berkomunikasi dengan arti yang serupa, padahal makna dari tiap katanya bermakna berbeda bagi tiap orang.
- Bahasa kelompok, umumnya kelompok yang profesional akan memperluas didalam menyebutkan teknisnya yang hanya bisa dimengerti oleh anggota kelompoknya saja.
- Kerangka acuan yang berbeda, anggota organisasi dari bagian lainnya bisa memaknai informasi yang sama dengan cara yang berbeda.
- Beban komunikasinya yang berlebihan, teknologi menyebabkan melimpah ruahnya informasi hingga mereka kesulitan merespon informasi yang diterima.
2.3.3Â Indikator Komunikasi