Mohon tunggu...
Siti ardani
Siti ardani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Badminton

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Menghadapi Tantangan Global untuk Mencapai Ketahanan Pangan

4 Januari 2024   16:00 Diperbarui: 4 Januari 2024   16:38 93
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Menghadapi tantangan global dalam mencapai ketahanan pangan menjadi prioritas utama di era yang terus berkembang dan beragam ini. Pertumbuhan populasi yang pesat, perubahan iklim yang tidak terelakkan, peningkatan urbanisasi, dan ketidakseimbangan dalam distribusi sumber daya pangan menjadi faktor-faktor yang mempengaruhi ketersediaan dan akses pangan. Dalam upaya mencapai ketahanan pangan, diperlukan pendekatan yang holistik dan berkelanjutan untuk mengatasi tantangan ini.

  • Metode
  • Penelitian ini menggunakan metode analisis deskriptif dengan mengumpulkan data dan informasi dari sumber-sumber tepercaya seperti laporan pemerintah, jurnal ilmiah, dan publikasi internasional terkait ketahanan pangan. Data dan informasi ini kemudian dianalisis untuk menjelaskan tantangan global yang dihadapi dalam mencapai ketahanan pangan dan memberikan solusi yang dapat diimplementasikan.
  • Pembahasan
  • Dalam upaya mencapai ketahanan pangan global, terdapat berbagai tantangan yang harus dihadapi. Pertumbuhan populasi yang pesat menjadi salah satu tantangan utama. Dengan meningkatnya jumlah penduduk dunia, permintaan akan pangan juga semakin meningkat. Untuk mengatasi tantangan ini, diperlukan upaya untuk meningkatkan produktivitas pertanian, memperluas luas lahan pertanian, dan menerapkan teknologi pertanian yang inovatif.
  • Tantangan lainnya adalah perubahan iklim dan bencana alam. Perubahan iklim menyebabkan ketidakstabilan dalam pola cuaca, yang dapat berdampak negatif pada produksi pangan. Bencana alam seperti banjir, kekeringan, dan badai juga dapat merusak tanaman dan infrastruktur pertanian. Untuk mengatasi tantangan ini, diperlukan strategi adaptasi seperti penggunaan varietas tanaman yang tahan terhadap perubahan iklim, pengelolaan air yang baik, dan diversifikasi pertanian.
  • Selain itu, penurunan kualitas tanah dan degradasi lahan juga merupakan tantangan serius dalam mencapai ketahanan pangan. Degradasi lahan dan erosi tanah dapat mengurangi produktivitas pertanian dan mengancam ketahanan pangan jangka panjang. Dalam mengatasi tantangan ini, diperlukan upaya konservasi tanah dan pengelolaan yang baik, seperti penggunaan praktik pengolahan tanah yang berkelanjutan dan penanaman tanaman penutup tanah.
  • Faktor lain yang mempengaruhi ketahanan pangan adalah ketimpangan dalam distribusi pangan. Terdapat ketimpangan antara daerah perkotaan dan pedesaan, serta ketimpangan antara negara-negara. Ketimpangan ini dapat menyebabkan akses yang tidak merata terhadap pangan. Untuk mengatasi masalah ini, diperlukan kebijakan dan program yang mendukung pengembangan infrastruktur dan akses pasar bagi petani kecil. Selain itu, kebijakan perdagangan yang adil juga perlu dipertimbangkan untuk memastikan distribusi pangan yang merata.
  • Untuk menghadapi tantangan ini, beberapa solusi dapat diimplementasikan. Pertama, meningkatkan investasi dalam pertanian berkelanjutan dan penelitian inovasi pertanian. Pengembangan teknologi pertanian yang ramah lingkungan dan efisien akan membantu meningkatkan produktivitas dan efisiensi penggunaan sumber daya. Kedua, mendorong diversifikasi pertanian dan pengembangan sumber daya genetik pangan yang lebih tahan terhadap perubahan iklim. Varietas tanaman yang tahan terhadap iklim ekstrem dan kondisi lingkungan yang berubah dapat membantu meningkatkan ketahanan pangan. Ketiga, pengelolaan dan konservasi tanah yang berkelanjutan harus menjadi prioritas. Praktik pengolahan tanah yang berkelanjutan, seperti rotasi tanaman dan penanaman tanaman penutup tanah, akan membantu mencegah degradasi lahan. Keempat, pentingnya meningkatkan akses petani kecil terhadap sumber daya dan pasar. Program pengembangan infrastruktur pedesaan dan pelatihan petani seharusnya didukung. Terakhir, memperkuat kerjasama internasional dan sosialisasi tentang pentingnya mencapai ketahanan pangan global menjadi langkah yang penting dalam mencapai tujuan ini.


  • Kesimpulan        
  • Dalam kesimpulannya, perkotaan menghadapi tantangan global dalam mencapai ketahanan pangan yang berkelanjutan. Tantangan ini meliputi lahan terbatas, ketidakstabilan pasokan pangan, dan rendahnya kesadaran masyarakat terhadap pentingnya pertanian perkotaan. Untuk mengatasi tantangan ini, diperlukan solusi yang melibatkan pengembangan pertanian perkotaan, pengelolaan air yang efisien, dan peningkatan kesadaran masyarakat tentang pentingnya konsumsi lokal dan berkelanjutan. Kolaborasi antara pemerintah, masyarakat, sektor swasta, dan lembaga terkait sangat penting dalam mengimplementasikan solusi-solusi ini. Dengan adanya upaya bersama, diharapkan khusus nya di daerah perkotaan dapat mencapai ketahanan pangan yang berkelanjutan dan memberikan manfaat bagi masyarakat dan lingkungan sekitar.

Referensi :

Badan Ketahanan Pangan. (2020). Rencana Aksi Nasional Ketahanan Pangan 2020-2024. Jakarta: Kementerian Pertanian.

FAO. (2019). The State of Food Security and Nutrition in the World 2019. Rome: Food and Agriculture Organization.

IPB. (2018). Transformasi Pertanian Indonesia untuk Mendukung Ketahanan Pangan Global. Bogor: Institut Pertanian Bogor.

Kementerian Pertanian. (2021). Roadmap Ketahanan Pangan Nasional 2021-2030. Jakarta: Kementerian Pertanian.

Tilman, D., et al. (2011). Perubahan iklim, pertanian dan ketahanan pangan: sinergi global untuk penelitian dan tindakan bagi produsen dan konsumen pertanian berpenghasilan rendah. Current Opinion in Environmental Sustainability, 4(1), 128-133.

Food and Agriculture Organization. (2017). Pertanian Berkelanjutan dan Sistem Pangan. Rome: Food and Agriculture Organization.

Vermeulen, S. J., et al. (2012). Climate change, agriculture and food security: a global partnership to link research and action for low-income agricultural producers and consumers. Current Opinion in Environmental Sustainability, 4(1), 128-133.

Rosegrant, M. W., et al. (2014). Food security in a world of natural resource scarcity: The role of agricultural technologies. Annual Review of Resource Economics, 6(1), 135-154.

FAO. (2020). Dunia Pertanian: Menuju 2030/2050. Rome: Food and Agriculture Organization.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun