Kelas tampak riuh dengan teriakan beberapa siswa, Sebagian tampak mengerjakan tugas sementara sebagian lainnya ada yang bermain kejar-kejaran hingga keluar kelas dan ada pula yang menggambar bebas di papan tulis tanpa pendampingan guru. Sang guru rupanya tengah sibuk menjelaskan materi soal ke beberapa siswa yang kesulitan dalam mengerjakan tugas sehingga kelas dalam kondisi crowded atau ramai.
Di lain waktu tampak siswa-siswa di sebuah kelas tengah mengerjakan tugas di buku Pelajaran sesuai instruksi dari guru setelah sebelumnya guru tersebut menjelaskan materi sesuai isi buku Pelajaran dengan metode ceramah. Ada siswa yang menyimak penjelasan guru, siswa yang rajin tampak mencatat beberapa materi di buku tulis mereka dan sisanya menguap karena mengantuk.
Kejadian-kejadian tersebut pernah aku dan rekan sejawatku alami. Mulai dari manajemen kelas yang kacau, metode pembelajaran yang membosankan,tugas yang book oriented dan belum memanfaatkan teknologi sebagai mitra pembelajaran, dan lain-lain. Â
Sebelum kami mengaplikasikan Kurikulum Merdeka dalam pembelajaran, kami sering mengalami kesulitan dalam mengembangkan metode pembelajaran dan menciptakan pembelajaran yang menarik. Banyak faktor yang melatar belakangi salah satunya kurang referensi yang membantu guru dalam menciptakan kegiatan pembelajaran yang berpusat pada siswa serta akses untuk mendapatkan informasi tentang kurikulum Merdeka.
Hai perkenalkan, namaku Zu dan aku adalah seorang guru Sekolah Dasar yang sudah mengalami dua kali pergantian kurikulum. Sebelum Kurikulum Merdeka, kami melaksanakan KTSP (Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan) 2006 baru kemudian Kurikulum 2013. Masing-masing kurikulum tentu memiliki catatan tersendiri.
Kurikulum Merdeka membuatku kembali belajar dan mengembangkan kreatifitas. Mulai dari merancang dan mengelola pembelajaran yang menarik, memanfaatkan teknologi sebagai mitra pembelajaran, membangun kolaborasi dengan rekan guru dan orang lain, serta mengembangkan metode pengajaran yang kreatif dan inovatif.
Mengikuti berbagai pelatihan, workshop maupun webinar, belajar dari platform-platform maupun guru lain yang sudah berpengalaman, memanfaatkan teknologi untuk pembelajaran kami lakukan agar kami dapat cepat beradaptasi dengan Kurikulum baru tersebut. Alhamdulillah aku juga termasuk salah satu dari alumni Wardah Inspiring Teacher tahun 2023. Ajang tersebut membantu aku mengenal Kurikulum Merdeka lebih dalam lagi.
Setelah melalui proses belajar dan adaptasi, saat ini pembelajaran terasa lebih menyenangkan dengan memanfaatkan teknologi sebagai salah satu sumber belajar maupun sebagai sarana untuk mengukur pencapaian tujuan pembelajaran atau penilaian berbasis permainan. Asesmen ini dapat meningkatkan motivasi siswa dengan cara yang interaktif dan menyenangkan. Beberapa contoh aplikasi yang aku gunakan adalah Wordwall dan Quizizz.
Untuk membuat suasana kelas kondusif, tentu dibutuhkan manajemen kelas yang baik agar tidak ada lagi siswa yang berteriak atau bermain kejar-kejaran di kelas saat kegiatan belajar mengajar berlangsung. Karena manajemen kelas yang baik dapat membantu siswa belajar dengan efektif dan menyenangkan. Beberapa teknik manajemen kelas yang efektif aku sudah lakukan diantaranya :
* Menata ruang kelas.
 Mengatur posisi duduk siswa dengan baik agar dapat melihat guru dengan mudah.
 Mengatur meja sesuai dengan tujuan pembelajaran.(berkelompok, berjajar atau membentuk lingkaran).