Atau kondisi orang tua yang terlalu over protektif karena terhadap anaknya dalam hal aturan, menentukan pilihan, serta aktivitas anak yang dibatasi akan membuat sang anak mengalami kecemasan, kepercayaan diri yang rendah, ketergantungan serta tidak mandiri sehingga saat dihadapkan pada suatu masalah akan mudah mengalami depresi.
Komunikasi yang buruk antara orang tua-anak dan orang tua yang abai dan cuek akan membuat anak kesulitan mengekpresikan perasaan sedih, marah atau kecewanya.
Bagaimana Agar Anak Cerdas Emosi Sejak Dini?
1. Jadilah contoh terbaik bagi anak dalam mengelola emosi.
Ibu yang mudah marah dan temperamen akan memiliki peluang yang besar mempunyai anak dengan temperamen yang sama. Ayah yang senang memukul pasangan atau anaknya saat marah akan memiliki anak yang senang memukul saat marah, baik terhadap temannya atau pasangannya kelak.
2. Jalin kedekatan dan kelekatan emosi dengan anak.
Anak akan mudah bercerita tentang semua hal yang dirasakan atau kejadian yang dialami jika merasa dekat dengan orang tuanya.
3. Bantu anak untuk menamai perasaannya, memahami perasaannya, memantik anak agar mau bercerita dan membantunya untuk menemukan solusinya.
4. Beri pemahaman bahwa dalam hidup tidak selalu ada bahagia namun juga ada sedihnya dan saat sedih atau kecewa datang kita harus ikhlas menerima.
5.Ajarkan budaya antri sejak dini untuk melatih kesabaran anak.
6. Memberikan tanggung jawab pada anak.