Mohon tunggu...
Siti Zubaidah
Siti Zubaidah Mohon Tunggu... Guru - Long Life Learner

Long Life Learner

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Norman

20 Juni 2023   19:15 Diperbarui: 20 Juni 2023   19:19 234
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Terlalu

Dari pagi tak ku lihat batang hidungnya

Kemana Norman?

Lelaki berkumis tebal dan berbadan gempal

Norman, Norman ...

Selalu saja menghilang saat dibutuhkan

Ada saja alasan yang keluar dari mulut besarnya

Namun bodohnya kami selalu percaya ucapannya

Hari ini seharusnya dia melingkar

Bersama anak-anak didikannya

Mengajarkan adab dan budi pekerti

Tapi lagi-lagi dia menghilang

Alih-alih mengajarkan adab dan budi pekerti

Justru dia sendiri yang menjadi contoh ironi

Ku rasa tak pantas dia menyandang gelar pahlawan tanpa tanda jasa

Karena dia selalu melanggar kewajiban

Pandai bicara namun realitanya nol besar

Ku katakan sekali lagi padanya

Sebagai sahabat dan sesama rekan

Janganlah berharap perubahan

Jika diri sendiri menikmati zona nyaman dan anti kritikan

Aturan dibuat untuk dilaksanakan

Bukan untuk dilanggar dengan seribu alasan

Guru bukan hanya orang yang pandai

Namun dia yang dapat memberi teladan

Bukan dengan ucapan

Tapi tindakan

Kau dengarkan itu Norman

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun