Tentu banyak alasan mengapa seseorang memilih profesi guru. Ada yang beralasan kepepet karena tidak kunjung mendapatkan pekerjaan, ada pula karena alasan ingin menjadi PNS atau P3K, bahkan ada yang sekadar batu lompatan sebelum terjun ke dunia pekerjaan yang diidamkan atau ingin membantu siswa bertumbuh. Apapun alasan seseorang masuk ke dunia pendidikan untuk menjadi guru, sudah tentu harus siap menerima konsekuensi dari sebuah pekerjaan.Â
Sebenarnya bukan hanya di profesi guru saja, hampir di semua bidang profesi membutuhkan ilmu , usaha, kesungguhan dan niat sebelum masuk ke dunia pekerjaan. Memulai pekerjaan sebagai guru membutuhkan beberapa ilmu tentang cara beradaptasi dan mengenal karakter serta gaya belajar peserta didik, mengenal budaya di lingkungan sekolah baru, adaptasi dengan rekan sejawat dengan beragam usia dan karakter, mengenal karakter orang tua murid, problem solving, ilmu tentang public speaking dan belajar berbagai metode mengajar yang sesuai kondisi siswa dan materi pelajaran.
Alih-alih ingin segera mengejar status PNS atau PPPK sudah sepatutnya mengupgrade kemampuan diri terlebih dahulu. Beberapa hal yang bisa kita lakukan sebagai seorang guru baru saat di kelas, diantaranya :
1. Membuat Kesepakatan Kelas
Menghadapi kondisi kelas yang gaduh tentu sering kita dapati. Apalagi di jam kritis menjelang makan siang atau waktu pulang sekolah. Untuk para pendidik yang mengajar kelas rendah (SD Kelas 1-3) tentu mengalami kondisi kelas ribut bukan hanya saat akan pulang tapi di awal pembelajaran pun siswa sudah meminta perhatian. Biasanya kita sudah membuat aturan kelas di awal pembelajaran atau bahkan di awal tahun ajaran baru agar siswa lebih tertib dan disiplin.
Namun ternyata membuat aturan kelas tanpa melibatkan siswa adalah sebuah tindakan yang sia-sia dan melelahkan. Siswa tidak akan bisa dikondisikan, kalaupun bisa hanya bertahan beberapa menit kemudian kelas akan kembali gaduh. Untuk itu diperlukan sebuah kesepakatan kelas. Membuaat kesepakatan dengan melibatkan siswa dan kesepakatan konsekuensi apabila mereka melanggar kesepakatan tersebut akan membantu kelas menjadi lebih kondusif.
2. Memberikan Umpan Balik
Terkadang untuk mengukur sejauh mana pemahaman siswa tentang materi yang telah diberikan, biasanya guru akan memberikan tugas atau Lembar kerja. Dalam pemberian tugas dapat terlihat kesenjangan pemahaman siswa. Memberikan umpan balik  setelah siswa mengerjakan tugas dapat dilakukan dengan cara mengapresiasi hasil pekerjaannya.
Memberikan umpan balik saat pembelajaran di kelas yaitu dengan cara berkomunikasi langsung dengan siswa sehingga siswa akan  menanggapi apabila ada hal yang kurang jelas dan akan lebih tepat sasaran untuk siswa yang membutuhkan penjelasan lebih detail.
3. Melibatkan Siswa
Melibatkan siswa dalam proses pembelajaran maupun kegiatan sekolah akan melatih kemandirian dan tanggung jawab mereka.
Â
4. Melakukan Refleksi
Seorang guru sangat membutuhkan refleksi, karena dengan refleksi guru menjadi tahu kekurangannya dalam mengajar.
5. Melakukan Asesmen Pada Proses Belajar Bukan Hanya Hasil Belajar
Dengan melakukan penilaian atau asesmen pada proses akan membantu guru  mengetahui kebutuhan belajar siswanya sehingga guru akan berinovasi untuk merancang model atau metode pembelajaran yang tepat.
Menjadi guru adalah amal jariyah yang pahalanya akan terus mengalir bahkan sampai guru tersebut meninggalkan dunia. Semoga kita bisa menjadi guru yang menginspirasi bagi anak didik kita karena kita tidak pernah tahu tangan siapa yang akan menarik kita ke surga, mungkin salah satunya adalah tangan anak didik kita.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H