Mohon tunggu...
Siti ElinRatin
Siti ElinRatin Mohon Tunggu... Lainnya - Siswa Smpn 3 Sawahlunto

Hobi memasak, konten tentang berita terkini

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Kenangan Buruk

9 Maret 2024   20:21 Diperbarui: 9 Maret 2024   20:49 55
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Aku Renan anak Sekolah menengah yang dulunya terkenal sebab kenakalannya. Tapi kini, aku terpuruk dalam trauma yang begitu besar. Saat aku masih SMP aku adalah anak yang baik. Dan saat aku SMA aku mulai berubah karena aku bertemu banyak teman yang nakal, salah satunya adalah Chiko. Dia sangat keren bagiku, makanya aku ingin berteman dengannya. Awal nya aku mengira dia anak yang baik, karena temannya banyak dan dia cukup ramah. 

Setelah 1 semester Chiko mulai menunjukkan sifat aslinya. Dia mengajakku main setelah pulang sekolah nanti. "Pulang sekolah main yuk Nan," ujar Chiko, "boleh deh, tapi gw minta izin dulu ya" jawabku. Chiko yang mendengar jawabanku pun langsung menepuk pundakku, dan berkata " kacau lo bro, masa itu doang minta izin, kaya anak kecil aja " ucapnya sambil tertawa. Aku heran mendengar ucapan teman ku itu, tapi karena aku tak ingin di panggil anak kecil . Setelah pulang sekolah, aku langsung mengganti baju dan pergi tanpa menghiraukan ibuku yang menyuruhku makan. Sesampainya dirumah Chiko, aku memanggilnya dan tak butuh waktu lama Chiko pun keluar sembari mengeluarkan motornya dari garasi. 

Kami pergi beriringan ketaman yang biasanya digunakan untuk nongkrong, jalan - jalan, bahkan nge - oleh para remaja, bisa dibilang taman ini adalah surga bagi anak remaja di kota ini. Aku dan Chiko memarkirkan motor di tempat parkir yang disediakan. Chiko memandu ku pergi ke tempat diamana ada rombongan anak laki-laki yang banyak ada beberapa yang kukenal dan ada yang tidak. Dia mengenalkan ku kepada semuanya, ternyata mereka adalah anak-anak yang suka balapan dan sering meresahkan warga.

Seiring berjalan nya waktu aku sangat sering bermain dengan mereka kebut-kebutan, membolos, dan yang paling menyenangkan adalah saat balapan, kami sering melakukan nya. Di suatu hari mereka mengajak ku balapan,sebenarnya aku ber firasat tidak enak tapi betapa bodohnya aku menjawab 'iya' karena dipaksa oleh Chiko. Aku dan yang lain langsung melaju dengan cepat saat mendengar suara peluit

Di pertengahan perlombaan mereka menggeber-geber motor mereka terus menerus aku tak mau kalah dengan mereka dan aku juga melakukan hal yang sama. Dan sebentar lagi kami mencapai garis tapi tiba-tiba mereka melambat, aku melihat kebelakang, lalu kembali melihat ke depan. Tepat pada saat truk besar dari arah berlawanan mengarah kepadamu, tak perlu waktu lama kami pun bertabrakan. Itu semua terjadi dengan begitu cepat, aku meraskan sakit yang begitu dalam di sekujur tubuhku. Entah bagaimana saat aku membuka mataku, aku terbaring lemas di ranjang rumah sakit dan melihat ibu yang menangis dan ayah yang berusaha menenangkan ibu. Saat melihat aku membuka mata ibu dan ayah langsung memelukku, aku langsung menangis dan meminta meminta maaf karena tak pernah mendengar kan larangan mereka. 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun