Adanya Pembelajaran Jarak Jau h (PJJ) memberikan dampak terjadinya Learning Loss pada siswa. Learning Loss merupakan istilah yang digunakan untuk menyebut kondisi hilangnya pengetahuan dan keterampilan atau terjadinya kemunduran proses akademik karena faktor tertentu.
Berdasarkan hasil observasi awal dan wawancara, penulis bersama dengan 3 anggota tim mahasiswa lainnya mendapatkan informasi bahwa kemampuan literasi siswa di SDN Jagabaya 05 itu kurang karena kurangnya respon yang baik dari orang tua dalam mendukung pendidikan anaknya serta adanya permasalahan Learning Loss pada sebagian siswa akibat dari Pembelajaran Jarak Juah (PJJ) Sebelumnya.
Di dunia pendidikan, kreativitas dan inovasi sangat dibutuhkan supaya pembelajaran dapat berjalan sesuai dengan tuntutan zamannya. Salah satu program yang dirancang oleh tim mahasiswa Kampus Mengajar Angkatan 3 untuk mengatasi masalah kurangnya kemampuan literasi siswa di SDN Jagabaya 05 adalah “Membangun Budaya Literasi Baca”. Penulis bersama dengan Salah satu guru sekolah yang bernama Ibu Ami Saroh, S. Pd ditunjuk sebagai penanggung jawab program kerja tersebut.
Menurut (Setiawan & Saefulloh, 2019) kolaborasi merupakan istilah yang sangat sering digunakan untuk menggambarkan suatu pola kaitan kerja sama yang dilakukan oleh lebih dari satu pihak.
Tim mahasiswa berkolaborasi dengan sekolah sasaran dan sekolah terdekat lainnya dalam melaksanakan program kerja “Membangun Budaya Literasi Baca” tersebut. Ada 3 uraian kegiatan dari program kerja “Membangun Budaya Literasi Baca” yang telah dilaksanakan di SDN Jagabaya 05, yaitu:
1. Membuat Pojok Baca
Karena belum ada perpustakaan di sekolah tersebut, ide terkait pembuatan pojok baca di tiap-tiap kelas sangat didukung oleh pihak sekolah. Dana yang digunakan untuk pembuatan pojok baca di tiap-tiap kelas juga didanai oleh sekolah.
Karena kurangnya buku bacaan di sekolah sasaran, tim mahasiswa dan sekolah sasaran berkolaborasi bersama sekolah terdekat untuk meminjam buku. SDN Jagabaya 03 meminjamkan 130 buku bacaan yang telah mahasiswa data dan alokasikan kedalam pojok baca tiap-tiap kelas disesuaikan dengan karakteristik siswanya.
Setelah itu, mahasiswa berdiskusi dan berkolaborasi dengan guru-guru kelas di sekolah sasaran untuk membahas teknis yang akan diterapkan dalam memanfaatkan pojok baca. Hal tersebut dimaksudkan supaya pojok baca dapat terus terurus dan terpakai walaupun nantinya tim mahasiswa sudah tidak bertugas lagi di SDN Jagabaya 05. Adapun teknis yang diterapkan adalah:
a) Membaca di awal pembelajaran secara bergiliran berdasarkan jadwal yang telah disiapkan.